KORDANEWS – Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumsel, Kombes Pol Susnadi, memberikan klarifikasi usai beredarnya video yang menampilkan dirinya mengamankan seorang anggota TNI saat kericuhan dan perusakan sejumlah pos polisi serta pos sekuriti DPRD Sumsel, Minggu (31/8/2025) dini hari.
Dalam sebuah video klarifikasi, Kombes Susnadi yang didampingi Pratu Handika Novaldo dan Komandan Batalyon Kavaleri 5, Mayor Kav Sahid Winagiri, menyampaikan permintaan maaf terkait kesalahpahaman tersebut.
“Terjadi kesalahpahaman saat melakukan penindakan terhadap kelompok geng motor yang merusak pos polisi dan gedung DPRD Sumsel. Dalam pengejaran hingga ke sekitar SPBU samping Hotel Amaris, anggota kami sempat memeriksa Pratu Handika yang berada di lokasi. Setelah diperiksa lebih lanjut, dipastikan yang bersangkutan tidak terlibat,” ujar Susnadi.
Ia menegaskan, tindakan itu murni akibat salah pengertian di lapangan. “Kami mohon maaf atas kejadian ini. Tidak ada indikasi keterlibatan Pratu Handika dalam perusakan maupun pembakaran,” katanya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 19 detik sempat viral di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan Kombes Susnadi bersama anggota Brimob mengamankan seorang pemuda berbaju kaus hitam yang kemudian diketahui merupakan anggota TNI. Dalam video, pemuda tersebut menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) militer.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra, menegaskan bahwa Pratu Handika sama sekali tidak terlibat dalam aksi perusakan.













