KORDANEWS – Petani padi di Desa Lebak Pering, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, melakukan gerakan pengendalian hama penggerek batang padi yang kerap mengancam produktivitas. Upaya ini didampingi Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Pemulutan Selatan, Ego Alpian.
Serangan hama penggerek batang padi (Scirpophaga incertulas dan Tryporyza innotata) bisa muncul sejak fase persemaian hingga pematangan bulir. Pada fase vegetatif, serangan ditandai gejala sundep (titik tumbuh mati), sementara pada fase generatif dikenal sebagai beluk (bulir padi hampa berwarna putih).
Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif Dimehipo di lahan seluas tiga hektare. “Kegiatan ini merupakan bantuan dari BPT Unit I Palembang,” ujar Ego, Jumat (29/8).
Dimehipo dikenal sebagai insektisida sistemik yang mampu diserap tanaman hingga ke seluruh jaringan batang, sehingga efektif melumpuhkan hama dari dalam. Salah satu produk yang digunakan ialah Sidatan 410 SL, formulasi larutan yang mudah larut dalam air dan bekerja sebagai racun kontak sekaligus sistemik.
Ego menjelaskan, penyemprotan ideal dilakukan pagi sebelum pukul 09.00 atau sore setelah pukul 16.00 dengan volume 500 liter per hektare. Namun, ia mengingatkan penggunaan Dimehipo harus hati-hati karena tergolong kelas II (berbahaya) menurut WHO. “Petani wajib menggunakan alat pelindung diri,” tegasnya.













