KORDANEWS – Sebuah rumah kayu milik Sri Mulyati (44), seorang pedagang kue, roboh pada Selasa malam, 9 September 2025, sekitar pukul 20.00 WIB di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Beruntung, rumah berukuran 7 x 10 meter itu dalam keadaan kosong saat ambruk, sehingga tak menimbulkan korban jiwa.
Kerugian material diperkirakan mencapai Rp70 juta. Hasil peninjauan aparat kepolisian menunjukkan bahwa rumah roboh akibat kondisi material yang sudah rapuh. Kayu penyangga lapuk, papan dinding usang, dan struktur bangunan dinilai tidak lagi layak huni.
Usai kejadian, Bhabinkamtibmas bersama warga bergotong-royong membersihkan puing-puing. Sri Mulyati untuk sementara ditampung di rumah warga sekitar. Situasi di lokasi kini aman dan kondusif.
Kapolsek Tanjung Batu, Iptu Syaparudin Akso, mengapresiasi kepedulian masyarakat. “Kehadiran Polri bersama masyarakat merupakan bentuk nyata kepedulian sosial. Kami berharap pemerintah daerah juga dapat memberikan perhatian melalui program bedah rumah agar beban korban sedikit teringankan,” kata Syaparudin, Rabu, 10 September 2025.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus rumah roboh di daerah pedesaan akibat bangunan kayu yang tak lagi kokoh. Di banyak wilayah, terutama pedalaman Sumatera Selatan, rumah-rumah tua berbahan kayu masih menjadi tempat tinggal utama masyarakat. Namun, seiring usia bangunan, risiko ambruk semakin besar.
