KORDANEWS -Tekanan darah adalah salah satu indikator penting kesehatan tubuh. Normalnya, tekanan darah berada di kisaran 120/80 mmHg. Namun, tidak jarang seseorang mengalami tekanan darah yang naik turun, kadang tinggi, kadang rendah. Kondisi ini disebut juga fluktuasi tekanan darah.
Bagi sebagian orang, fluktuasi ringan mungkin tidak berbahaya. Tetapi pada orang tertentu, naik turunnya tekanan darah bisa menimbulkan keluhan serius, bahkan menjadi tanda penyakit yang perlu diwaspadai.
Lalu, apa saja penyebab tekanan darah naik turun? Berikut penjelasan lengkapnya.
Faktor-Faktor Penyebab Tekanan Darah Naik Turun
1. Stres dan Emosi
Stres adalah penyebab paling umum tekanan darah tidak stabil. Saat stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah meningkat.
Setelah stres mereda, hormon kembali normal dan tekanan darah bisa menurun.
2. Pola Makan dan Minuman
- Garam berlebih → Natrium membuat tubuh menahan cairan, meningkatkan volume darah, sehingga tekanan darah naik.
- Kekurangan cairan → Bisa menyebabkan dehidrasi, membuat tekanan darah turun drastis.
- Kafein (kopi, teh, minuman energi) → Dapat meningkatkan tekanan darah sementara.
- Alkohol → Dalam jangka pendek bisa menurunkan tekanan darah, tapi konsumsi rutin justru meningkatkan risiko hipertensi.
3. Aktivitas Fisik
- Saat olahraga intens, tekanan darah bisa naik sementara karena jantung bekerja lebih keras.
- Setelah olahraga, tekanan darah biasanya menurun karena pembuluh darah lebih rileks.
- Olahraga rutin justru baik untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dalam jangka panjang.
4. Obat-Obatan
- Beberapa jenis obat dapat memengaruhi tekanan darah, misalnya:
- Obat flu dan dekongestan.
- Pil KB atau terapi hormon.
- Antidepresan.
- Obat penghilang rasa sakit tertentu (NSAID).
- Jika tekanan darah sering tidak stabil setelah konsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
5. Gangguan Tidur
Tidur yang tidak cukup atau gangguan tidur seperti sleep apnea dapat membuat sistem saraf otonom terganggu. Sistem ini berperan dalam mengatur denyut jantung dan tekanan darah. Akibatnya, tekanan darah bisa naik turun drastis.
6. Perubahan Hormon
Wanita: Menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat memicu fluktuasi tekanan darah.













