KORDANEWS – Serangan burung pipit kembali mengancam tanaman padi di Desa Harimau Tandang, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kawanan burung kecil itu menyerbu hamparan padi yang memasuki fase generatif hingga membuat petani khawatir gagal panen.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Ego Alpian, menyebut monitoring pada lahan seluas 2 hektare menemukan serangan burung pipit dengan luas 0,25 hektare dan intensitas 3,1 persen. “Varietas yang ditanam Ciherang dan IR 42, dengan umur tanaman 60–85 hari setelah tanam,” ujarnya, Jumat (12/9).
Untuk membasmi hama ini, petani masih mengandalkan berbagai cara mulai dari orang-orangan sawah, kepingan CD bekas, hingga plastik mengkilap. Ada pula yang menggunakan bunyi-bunyian, memasang jaring, dan memanfaatkan predator alami seperti burung elang.













