Sumsel

Petani Ogan Ilir Terapkan Rotasi Tanaman, Beralih dari Timun ke Pare untuk Cegah Hama

×

Petani Ogan Ilir Terapkan Rotasi Tanaman, Beralih dari Timun ke Pare untuk Cegah Hama

Share this article

KORDANEWS – Di tengah tantangan cuaca tak menentu dan serangan hama yang kerap mengintai tanaman sayuran, petani di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, mulai mengubah pola tanam mereka. Salah satunya Sofyan, petani asal Desa Palemraya, Kecamatan Indralaya Utara, yang kini beralih dari menanam timun ke tanaman pare.

Pergantian jenis tanaman itu bukan tanpa alasan. Menurut Sofyan, rotasi tanaman penting untuk menjaga kesuburan tanah dan menghindari menumpuknya hama serta penyakit yang biasanya menyerang bila satu jenis tanaman ditanam berulang kali di lahan yang sama.

“Luasnya sekitar seperempat hektare. Dulu kami tanam timun, sekarang ganti pare supaya tanahnya segar lagi dan tidak diserang hama yang sama,” ujar Sofyan saat ditemui di lahan miliknya.

Keputusan itu ternyata memberi keuntungan lain. Karena lahan sebelumnya sudah disiapkan dengan lanjaran bambu dan mulsa plastik saat menanam timun, Sofyan tak perlu lagi melakukan olah tanah besar-besaran.

“Bekas lanjaran dan mulsa masih bisa dipakai, jadi tinggal tanam bibit pare. Hemat tenaga dan waktu,” katanya.

Tanaman pare yang dikenal sebagai tanaman merambat memang membutuhkan perawatan intensif. Namun dengan pengelolaan yang baik, hasilnya bisa menjanjikan. Sofyan menuturkan, tanaman pare miliknya kini tumbuh subur dengan daun rimbun dan buah lebat.“Alhamdulillah pertumbuhannya bagus, buahnya juga banyak,” ujarnya.

Untuk mendukung pertumbuhan optimal, Sofyan menerapkan pola pemupukan teratur. Pemupukan lanjutan dilakukan saat tanaman berumur dua hingga tiga minggu menggunakan pupuk NPK atau pupuk organik cair. Pupuk diberikan setiap dua minggu untuk memperkuat pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *