KORDANEWS – Malaysia kini berada dalam situasi darurat kesehatan setelah mencatat lonjakan kasus influenza (Flu A dan B) yang mengejutkan. Data dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menunjukkan bahwa jumlah klaster infeksi telah melonjak tajam hingga tujuh kali lipat dalam kurun waktu satu minggu saja, memicu kekhawatiran meluas di seluruh negeri.
Klaster Meledak, Sektor Pendidikan Lumpuh
Laporan KKM menunjukkan peningkatan dramatis dari 14 klaster infeksi pada pekan sebelumnya menjadi 97 klaster aktif dalam sepekan terakhir. Titik penyebaran terbesar dan paling rentan teridentifikasi berada di institusi pendidikan, mulai dari sekolah menengah hingga taman kanak-kanak.
Dampaknya terasa sangat parah: sekitar 6.000 pelajar di berbagai wilayah Malaysia telah dilaporkan terinfeksi virus influenza. Guna mencegah bencana penularan lebih lanjut, Kementerian Pendidikan Malaysia terpaksa mengambil langkah ekstrem dengan menutup sementara sejumlah sekolah, termasuk satu sekolah di Johor yang diinstruksikan tutup atas rekomendasi pejabat kesehatan daerah.
“Penutupan tersebut dilakukan demi keselamatan para siswa dan guru,” ujar Pejabat Kementerian Pendidikan Malaysia, menegaskan bahwa kesehatan masyarakat adalah prioritas utama.
Ancaman Nyata Jelang Ujian Nasional
Situasi ini diperparah dengan momentum waktu penularan. Lonjakan kasus flu terjadi menjelang pelaksanaan ujian besar Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) yang dijadwalkan pada awal November. Kondisi ini membuat ribuan siswa dan orang tua berada dalam kecemasan, di mana fokus belajar terancam oleh risiko infeksi yang tinggi dan gejala yang cenderung lebih berat pada anak-anak.
Pakar kesehatan mengingatkan bahwa influenza bukanlah penyakit ringan yang dapat diremehkan, terutama pada populasi anak-anak, yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius.