KORDANEWS – Serangan hama walang sangit mulai terpantau menyerang tanaman padi di Desa Embacang, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Irawan Saputra, dari tim PPEP, menemukan adanya serangan ringan pada hamparan padi varietas Ciherang seluas 10 hektare.
“Dari hasil monitoring, ditemukan serangan walang sangit seluas 0,15 hektare dengan populasi 1–2 ekor per meter persegi. Tingkat serangan masih tergolong ringan,” ujar Irawan saat ditemui di lokasi, Senin (21/10). Ia menambahkan, beberapa musuh alami seperti capung dan coccinellidae juga terlihat aktif di area persawahan tersebut.
Sebagai langkah pengendalian, Irawan menyarankan petani memanfaatkan perangkap tradisional berbahan bau bangkai. “Walang sangit sangat tertarik pada aroma menyengat seperti daging busuk. Sifat alaminya ini bisa dimanfaatkan untuk menekan populasinya tanpa insektisida,” jelasnya.
Perangkap dapat dibuat dari bahan sederhana seperti ikan, keong, atau ayam yang dibusukkan, lalu ditempatkan dalam wadah berlubang seperti kaleng atau botol plastik. Perangkap dipasang di sekitar sawah ketika padi memasuki fase berbunga hingga pengisian bulir—periode paling rentan terhadap serangan.













