Sumsel

Belida Kini Legal Dibudidayakan: Pertamina RU III Sukses Dorong Regulasi Baru

×

Belida Kini Legal Dibudidayakan: Pertamina RU III Sukses Dorong Regulasi Baru

Share this article
Penampakan ikan Belida dengan usia sekitar 5 bulan di Desa Sungai Gerong, Banyuasin. Foto : Toriq Abdullah/Kordanews

KORDANEWS – Suasana tenang di tepian Sungai Musi, Palembang, sore itu seolah menyimpan kisah baru tentang harapan. Di balik riak airnya, seekor ikan legendaris yang dulu nyaris punah kini kembali menari bebas. Ia adalah ikan Belida, simbol kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, yang kini hidup kembali berkat tangan-tangan peduli dari Pertamina RU III Plaju melalui program ‘Belida Musi Lestari’.

Yudi, salah satu pembudidaya ikan Belida di Desa Sungai Gerong, Banyuasin saat berada dipenangkaran Belida. Foto : Toriq Abdullah/Kordanews

Program yang bermula pada 2019 ini bukan sekadar aksi pelepasan benih, melainkan langkah ilmiah dan sosial yang terukur untuk mengembalikan populasi Belida di habitat aslinya, Sungai Musi.
Pertamina RU III melakukan penelitian intensif dan pemijahan semi buatan — metode yang kini telah dipatenkan — hingga berhasil melahirkan lebih dari 370 anakan Belida yang dikonservasi secara berkelanjutan.

“Kalau tidak dicoba, Belida bisa punah. Ini ikan kebanggaan wong Palembang,” kata Yudi, salah satu pembudidaya ikan Belida di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, yang kini menjadi pelaku utama program konservasi ini.

Dengan semangat pantang menyerah, Yudi mengubah kolam tadah hujan miliknya menjadi tempat pemijahan Belida Jawa (Putak). Tantangannya tidak ringan — mulai dari perbedaan kadar oksigen, pH air, hingga penyesuaian cuaca — namun kerja keras itu berbuah hasil.

“Kalau dulu Belida cuma bisa didengar dari cerita nenek moyang, sekarang bisa kita pelihara sendiri. Bukan hanya untuk dilestarikan, tapi juga untuk hidup masyarakat,” ujarnya bangga.

Suasana kolam penangkaran ikan Belida di di Desa Sungai Gerong, Banyuasin. Foto : Toriq Abdullah/Kordanews

Sejak 2022, program Belida Musi Lestari berevolusi menjadi kawasan terintegrasi pemberdayaan masyarakat di Desa Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin. Di sini, konsepnya berjalan end-to-end — dari pemijahan, pembesaran, pengolahan, hingga pemasaran hasil ikan.

Warga diajak memproduksi berbagai olahan bernilai tambah seperti ikan asap, steak ikan, hingga kue berbahan dasar hasil kolam. Bahkan, teknologi Integrated Multitropic Aquaculture (IMTA) diterapkan agar lingkungan tetap lestari.

“Air kotor dari kolam kami saring dengan cacing sutra sebagai biofilter. Jadi airnya bisa digunakan kembali, lebih bersih dan ramah lingkungan,” jelas Galih Arjuna Ismail, Junior Officer CSR Pertamina RU III.

Galih Arjuna Ismail, Junior Officer CSR Pertamina RU III saat menjelaskan program Belida Musi Lestari, Foto : Toriq Abdullah/Kordanews

Pertamina RU III juga menghadirkan inovasi alat pengasapan ikan rendah emisi, terinspirasi dari sistem kondensasi kilang minyak. Teknologi ini mengubah asap menjadi asap cair ramah lingkungan, mengurangi polusi sekaligus meningkatkan kualitas produk ikan asap lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *