KORDANEWS – Suasana tenang di tepian Sungai Musi, Palembang, sore itu seolah menyimpan kisah baru tentang harapan. Di balik riak airnya, seekor ikan legendaris yang dulu nyaris punah kini kembali menari bebas. Ia adalah ikan Belida, simbol kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, yang kini hidup kembali berkat tangan-tangan peduli dari Pertamina RU III Plaju melalui program ‘Belida Musi Lestari’.
Program yang bermula pada 2019 ini bukan sekadar aksi pelepasan benih, melainkan langkah ilmiah dan sosial yang terukur untuk mengembalikan populasi Belida di habitat aslinya, Sungai Musi.
Pertamina RU III melakukan penelitian intensif dan pemijahan semi buatan — metode yang kini telah dipatenkan — hingga berhasil melahirkan lebih dari 370 anakan Belida yang dikonservasi secara berkelanjutan.
“Kalau tidak dicoba, Belida bisa punah. Ini ikan kebanggaan wong Palembang,” kata Yudi, salah satu pembudidaya ikan Belida di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, yang kini menjadi pelaku utama program konservasi ini.
Dengan semangat pantang menyerah, Yudi mengubah kolam tadah hujan miliknya menjadi tempat pemijahan Belida Jawa (Putak). Tantangannya tidak ringan — mulai dari perbedaan kadar oksigen, pH air, hingga penyesuaian cuaca — namun kerja keras itu berbuah hasil.
“Kalau dulu Belida cuma bisa didengar dari cerita nenek moyang, sekarang bisa kita pelihara sendiri. Bukan hanya untuk dilestarikan, tapi juga untuk hidup masyarakat,” ujarnya bangga.
Sejak 2022, program Belida Musi Lestari berevolusi menjadi kawasan terintegrasi pemberdayaan masyarakat di Desa Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin. Di sini, konsepnya berjalan end-to-end — dari pemijahan, pembesaran, pengolahan, hingga pemasaran hasil ikan.
Warga diajak memproduksi berbagai olahan bernilai tambah seperti ikan asap, steak ikan, hingga kue berbahan dasar hasil kolam. Bahkan, teknologi Integrated Multitropic Aquaculture (IMTA) diterapkan agar lingkungan tetap lestari.
“Air kotor dari kolam kami saring dengan cacing sutra sebagai biofilter. Jadi airnya bisa digunakan kembali, lebih bersih dan ramah lingkungan,” jelas Galih Arjuna Ismail, Junior Officer CSR Pertamina RU III.
Pertamina RU III juga menghadirkan inovasi alat pengasapan ikan rendah emisi, terinspirasi dari sistem kondensasi kilang minyak. Teknologi ini mengubah asap menjadi asap cair ramah lingkungan, mengurangi polusi sekaligus meningkatkan kualitas produk ikan asap lokal.













