KORDANEWS – OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, telah merampungkan restrukturisasi korporasi yang telah lama diantisipasi, mengamankan masa depannya dan secara resmi mengukuhkan Microsoft sebagai pemegang saham eksternal terbesarnya. Langkah ini mengubah model bisnis OpenAI menjadi Public Benefit Corporation (PBC), yang didukung penuh oleh yayasan nirlaba.
Kesepakatan bersejarah ini, yang telah disetujui oleh regulator utama termasuk Jaksa Agung Delaware, memberikan kejelasan struktural yang sangat dibutuhkan bagi salah satu perusahaan AI paling berpengaruh di dunia.
Struktur Kepemilikan yang Kompleks
Restrukturisasi ini melibatkan perubahan signifikan pada kepemilikan saham dan tata kelola:
Transformasi Bisnis: Unit for-profit OpenAI kini menjadi OpenAI Group PBC (Public Benefit Corporation), sebuah badan usaha yang dirancang untuk mengejar keuntungan sambil tetap memprioritaskan tujuan sosial dan publik.
Yayasan Nirlaba (Nonprofit): Entitas nirlaba (sekarang bernama OpenAI Foundation) tetap memegang kendali misi perusahaan dan kini memegang saham ekuitas di unit for-profit senilai sekitar $130 miliar.
Microsoft Jadi Pemain Kunci: Microsoft, yang telah berinvestasi miliaran dolar sejak 2019, kini secara resmi memegang 27% saham di OpenAI Group PBC, dengan nilai investasi sekitar $135 miliar. Meskipun persentase ini sedikit menurun dari kepemilikan sebelumnya (sekitar 32,5%), langkah ini secara tegas menempatkan Microsoft sebagai pemegang saham eksternal utama.
Poin Kunci dari Kesepakatan Microsoft yang Diperbarui
Finalisasi restrukturisasi ini juga mengunci ulang kemitraan jangka panjang antara Microsoft dan OpenAI, dengan beberapa ketentuan penting:
