KORDANEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat sebanyak 783 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi hingga 27 Oktober 2025.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan peningkatan signifikan ini dipicu oleh cuaca panas ekstrem dan kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan membakar.
Dalam enam hari terakhir, 22–27 Oktober, tercatat 52 kasus baru, dengan wilayah terparah meliputi OKI, Banyuasin, Muara Enim, PALI, dan Muba. Pada 27 Oktober saja, ada 15 titik kebakaran di empat kabupaten.
Tim gabungan terus melakukan pemadaman melalui udara dan darat, meski terkendala angin kencang serta kondisi lahan yang mudah terbakar. Data BPBD menyebut Ogan Ilir menjadi daerah dengan kasus terbanyak, yakni 194 kejadian, disusul Muba (138) dan OKI (137).
Pemprov Sumsel bersama TNI, Polri, dan Manggala Agni gencar melakukan patroli dan sosialisasi agar masyarakat tidak membakar lahan. BPBD mengingatkan, karhutla tak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam kesehatan dan mengganggu transportasi akibat kabut asap.
