KORDANEWS – Lebih dari setahun setelah kematian tragis mantan bintang One Direction, Liam Payne, produser musik ternama Simon Cowell akhirnya menanggapi kritik pedas dari penggemar yang menyalahkan dirinya atas tragedi tersebut.
Dalam wawancara mendalam di podcast Rolling Stone Music Now, Cowell secara tegas menolak gagasan bahwa ia harus bertanggung jawab atas kehidupan penyanyi yang dikenalnya sejak 14 tahun.
“Anda Akan Menyiksa Diri Sendiri”: Respons Atas Tuduhan Fans
Sejak kematian Liam Payne pada Oktober 2024—yang meninggal di usia 31 tahun setelah jatuh dari balkon lantai tiga hotel di Buenos Aires—beberapa fans dan kritikus menuding Cowell. Mereka mengklaim bahwa tekanan ekstrem yang diberikan oleh Cowell sebagai pencipta One Direction dan kepala label rekaman Syco Records telah berkontribusi pada perjuangan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat yang dialami Payne.
Cowell, yang terkenal sebagai juri di The X Factor (tempat One Direction dibentuk pada tahun 2010), mengakui adanya kritik tersebut, namun mengatakan dia memilih untuk tidak membacanya.
“Saya tidak membaca semua hal ini karena jika saya melakukannya, Anda hanya akan menyiksa diri sendiri,” ujar Cowell. “Gagasan bahwa Anda pada dasarnya bertanggung jawab atas kehidupan seseorang, sepuluh tahun setelah Anda mengontrak seseorang? Anda tidak bisa melakukan itu.”
Pernyataan ini menyoroti batas waktu tanggung jawab seorang mentor atau label rekaman terhadap artis dewasa yang telah lama berpisah dari kontrak awal.
Mengenang Pertemuan Terakhir dan Nasihat Sang Mentor
Meskipun menolak disalahkan, Cowell mengakui bahwa kabar meninggalnya Payne sangat memukulnya (“really hit me”). Ia menceritakan momen terakhirnya bertemu dengan Payne sekitar satu tahun sebelum tragedi itu terjadi.
Pertemuan tersebut dipenuhi dengan diskusi personal mengenai peran ayah, di mana Payne adalah ayah bagi putranya, Bear, dan Cowell adalah ayah bagi putranya, Eric. Cowell mengungkapkan ia sempat memberikan nasihat tulus kepada Payne mengenai prioritas hidup.
