KORDANEWS – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menghadapi krisis terbesar dalam sejarah modernnya. FIFA secara resmi menjatuhkan hukuman berat berupa pembatalan hasil tiga pertandingan internasional yang dilakoni Timnas Malaysia sepanjang tahun 2025. Sanksi ini dijatuhkan menyusul terbuktinya penggunaan dokumen ilegal pada sejumlah pemain naturalisasi.
Keputusan yang dirilis pada 17 Desember 2025 ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Asia Tenggara dan mengancam posisi Malaysia dalam peta sepak bola internasional.
I. Poin yang Hilang: Tiga Pertandingan Dibatalkan
Berdasarkan investigasi Komite Disiplin FIFA, hasil dari tiga laga persahabatan (FIFA Match Day) Malaysia resmi dianulir dan diubah menjadi kekalahan WO (0-3). Pertandingan tersebut adalah:
- vs Tanjung Verde (Mei 2025): Hasil imbang 1-1 berubah menjadi kekalahan 0-3.
- vs Singapura (September 2025): Kemenangan 2-1 berubah menjadi kekalahan 0-3.
- vs Palestina (September 2025): Kemenangan 1-0 berubah menjadi kekalahan 0-3.
II. Akar Masalah: Skandal “Dokumen Palsu”
Sanksi ini bermula dari temuan penggunaan tujuh pemain naturalisasi yang terbukti menggunakan dokumen silsilah palsu untuk memenuhi syarat “darah keturunan” (lineage). Investigasi FIFA mengonfirmasi bahwa pemain-pemain tersebut tidak memiliki hubungan darah hingga tingkat kakek atau nenek yang lahir di wilayah Malaysia.
Skandal ini mencuat setelah adanya laporan dari pihak ketiga yang menemukan ketidakkonsistenan data kependudukan. Akibatnya, ketujuh pemain tersebut telah dilarang beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan, sementara FAM dikenakan denda tambahan sebesar 10.000 Swiss Franc.













