KORDANEWS – Sejauh ini, dua kandidat Calon Walikota Palembang Sarimuda dan Mularis Djahri belum memenuhi syarat untuk mencalonkan diri pada pilkada Palembang tahun depan. Kondisi ini, dengan kondisi politik seperti ini kedua kandidat berpeluang akan berpasangan. Bila ini terjadi, maka akan menjadi poros alternatif pertarungan Pilkada Palembang.
Diketahui, Sarimuda yang telah deklarisi dengan pasangannya Abdul Rozak telah didukungan dua partai yaitu Nasdem 5 kursi, PKS 3 kursi sehingga butuh dua kursi lagi. Sedangkan Mularis yang belum menentukan pasangan kurang satu kursi, lantaran baru mendapatkan dukungan hanura 3 kursi dan Golkar 6 kursi.
Menanggapi itu, Pengamat Politik Universitas Sriwijaya (Unsri), Andries Lionardo mengatakan, keduanya kemungkinan akan berpasangan untuk menantang petahana Harnojoyo. Jika keduanya berpasangan maka pertarungan Palembang Satu akan semakin sengit dan keras.
“Bisa saja keduanya akan berpasangan, karena pertimbangan tidak ada lagi partai,”kata Andries, Senin (11/12).
Dikatakan Andries, antara sarimuda dan Mularis harus mengalah, siapa yang menjadi wakil dan walikota, begitu juga dengan Abdul Rozak harus mengalah siapa yang akan maju.
“Ketiga Kandidat ini tentu kan melakukan komunikasi politik, siapa yang dicalonkan dan siapa yang tidak,”kata Andries.
Menurut Andries, sikap seperti apa yang akan diputuskan oleh partai, PKS, Hanura, Nasdem dan Golkar masih penuh pertimbangan. Apakah akan tetap mendukung calon yang ada atau beralih dukungan dengan mendukung Harnojoyo.
”Politik itu adalah seni, dan politik itu dinamis, bisa saja jelang pendaftaran baru mereka menentukan sikap,”jelas dia.
Terpisah, Ketua harian DPD Golkar Sumsel, M Yansuri mengatkan bahwa peta politik di kota Palembang sudah terbentuk dengan adanya SK PDIP yang mengusung Harnojoyo pada Pilkada Palembang. Sedangkan keputusan Golkar yang telah mengusng Mularis Djahri sebagai calon walikota namun hingga saat ini belum memenuhi kursi tentu akan membuat Golkar akan menentukan sikap politik selanjutnya.













