KORDANEWS – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Alex Noerdin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersama-sama menjaga suasana yang kondusif di Sumsel terkait perusakan Kapel Zakaria di Dusun II Desa Mekarsari, Kecamatan Rantau Alay, Ogan Ilir, yang dirusak oleh orang yang belum teridentifikasi.
Alex mengatakan, bahwa kejadian ini murni kriminal tidak ada unsur SARA. Apalagi di daerah tersebut telah rukun dan damai pada sejak tahun 1985. Kapel itu sendiri tersebut telah didirikan sejak tahun 2000 dan di rehab tahun 2017. Untuk kapasitasnya 60 orang.
“Sering saya katakan kita zero konfilik. Nah ini ada yang mau coba-coba. Kita belum tahu ada unsur apa dan siapa yang dibalik semua ini. Saat ini masih dalam penyelidikan, nantinya akan terungkap,” ujarnya
Lebih lanjut, ia sangat berpesan kepada Bupati untuk menjaga wilayah masing-masing dan koordinasi dengan aparat di sana. Sementara untuk hukumannya, jika
nantinya tertangkap pelakunya akan diberikan hukuman yang sesuai dan tidak main-main hukumannya, harus diberikan hukuman yang jerah.
“Bukti kita zero konflik ini lihat di Jakabaring ada enam rumah ibadah yang dibuat berdampingan. Tak ada lagi selain di sini,” bebernya.
Sementara itu Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Hendra Zainuddin mengatakan, dari kerukunan umat beragama dan aparat sudah turun ke lapangan mengecek lokasi.
“Saya lihat di Sumsel koordinasi ya bagus dari tingkat Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan lain-lain. Mereka semua merapat dan berkoordinasi untuk menciptakan kondisi yang damai,” ujarnya (Ab).
