Jasad ABK mekanik KM Sandi Jaya ini ditemukan 700 meter dari tempat dirinya melompat.
Tim gabungan Basarnas Palembang dan Polair Polda Sumsel segera mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
Jentina Situmorang, bibi Fredy mengatakan, mendapatkan kabar kalau keponakannya jatuh dari kapal melalui bos tempat Freddy bekerja. Mendapat kabar tersebut ia bersama saudaranya yang langsung terbang dari Jakarta ke Palembang.
“Kami keluarga curiga kalau Freddy ini tenggelam, karena Freddy ini pintar berenang apalagi kalau melihat Sungai Musi tidak terlalu luas. Kecurigaan kami dia ini berkelahi dan dikeroyok oleh temamnya lalu di lempar ke sungai sehingga tenggelam,” katanya saat ditemui di kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Senin (24/9).
Lebih lanjut dikatakannya, menurut cerita dari rekan Freddy, Freddy sebelum tenggelam melihat sesuatu bayangan hitam diatas kapal sehingga ia melompat dari atas kapal ke sungai.
Sementara itu, Samsu Rizal atasan korban mengatakan korban memang betul karyawannya yang baru bekerja sekitar satu bulan dibagian mekanik. Berdasarkan keterangan saksi, saat kapal bersandar jam dua malam korban merasa lapar lalu bangun dari tidur.
“Lalu sekitar pukul 04.00 pagi Freddy seperti melihat sesuatu bayangan hitam lalu melompat ke sungai. Walaupun bagaimana perusahaan akan memberikan penghargaan yang terbaik kepadanya,” ujarnya.
Kepala Kantor SAR Palembang Berty DJ Kowaas melalui Kasubsi Operasi Inarwan mengatakan setelah dilakukan pencarian selama tiga tim SAR akhirnya korban ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian dan langsung di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang guna di lakukan proses otopsi.
“Dalam operasi pencarian ini Basarnas Palembang menerjunkan 13 orang anggota Rescue dan menurunkan 1 unit Rigid, 1 unit perahu karet dan 2 set peralatan selam,”pungkasnya. (Dik)
Editor: Janu
