KORDANEWS- Salah satu korban konspirasi-fitnah akbar di negeri ini adalah Letnan Jenderal Prabowo Subianto (08). Saatnya, kebenaran disuarakan. Stigmatisasi hitam adalah jahat.
Letnan Jenderal Prabowo Subianto adalah putera Prof Sumitro dan Dora Sigar. Keluarga pejuang. Kakeknya, Margono Djojohadikusumo (PNI) adalah pendiri Bank Negara Indonesia dan anggota BPUPKI. Thus, Prabowo adalah cucu salah seorang pendiri republik (founding fathers).
Panglima Kostrad (22) dan Danjen Kopassus (15) ini punya paman bernama Subianto dan Suyono Djojohadikusumo. Keduanya gugur dalam Peristiwa Daan Mogot (Pertempuran Lengkong), tanggal 25 Januari 1946. Mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tangerang. Subianto Djojohadikusumo masuk golongan pemuda bersama Sukarni, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh, Wikana dan sebagainya. Mereka mendesak Sukarno Hatta memproklamasikan kemerdekaan.
Prof Sumitro menamakan adik lelaki Bintianingsih dan Mayrani Ekowati dengan nama “Subianto”. Jadilah dia “Prabowo Subianto”.
Jauh sebelum namanya dihitamkan terlibat Mei 98, Prabowo pernah sekolah di London tahun 1966-1968. Dia lulus The American School.
Studinya dilanjutkan di Akademi Militer Magelang dan lulus tahun 1974. Seangkatan dengan Jenderal Ryamizard Ryacudu dan Soesilo Bambang Yudhoyono.
Tahun 1976, di usia 26 tahun, Letnan Satu Prabowo Subianto jadi komandan Grup 1 Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha). Dia komandan termuda di Unit Komando Nanggala. Misinya, tangkap PM Fretilin Nicolau dos Reis Lobato. Dalam baku-tembak, pasukan Prabowo menembak perut Nicolau.
Sebelum sukses dalam Operasi Mapenduma membebaskan 11 orang researchers yang disandera OPM, Prabowo ikut pendidikan Advanced Infantry Officers di Fort Benning (1985).
Ada dua contoh alasan mengapa black campaign dan character assasination terhadap Prabowo Subianto jadi tidak relevan.
Pertama, dahulu Prabowo Subianto berperang melawan Panglima GAM, Muzakkir Manaf. Dalam Operasi Jaring Merah (awal 1990-an sampai 22 Agustus 1998).
Anehnya, tahun 2013 Muzakkir Manaf jadi Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh. Gerindra adalah partai politik yang dibentuk Prabowo Subianto pada tanggal 6 Februari 2008.
Selain Muzakkir Manaf, sejumlah petinggi GAM juga masuk Partai Gerindra. Misalnya, Wakil Panglima GAM Kamarudin Abu Bakar (Abu Razak), Darwis Jeunib, Sarjani Abdullah, Ayub bin Abbas, Zulkarnaini Hamzah.













