KORDANEWS – Bagaimana rasanya kalau Kamu traveling saat bulan Ramadhan ke luar negeri? Terutama ke Negara yang memiliki perbedaan waktu dan iklim yang jauh dari Indonesia. Ke Eropa misalnya. Mungkinkah Kamu akan merasakan puasa dengan waktu yang singkat atau justru lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia?
Apapun musim dan iklimnya kalau mau traveling ya pergi aja!
Di Indonesia umat muslim akan melakukan puasa selama 13 jam setiap harinya. Saat Kamu datang ke negara-negara ini, Kamu akan merasakan perbedaan waktu puasa yang nggak kayak di Indonesia.(phinemo.com)
1. Santiago Ibu Kota Chili bisa jadi pilihan paling tepat buat jalan-jalan saat bulan Ramadhan nanti
Di Santiago Kamu bisa melihat pemandangan seni budaya dan atraksi di sana. Nggak perlu khawatir juga kalau Kamu mengunjunginya saat bulan puasa. Sekalipun Kamu ingin belajar sejarah kota ini pas buat dikunjugi. Negara yang terletak di Amerika Selatan ini punya waktu puasa selama 9 jam dalam sehari.
Ya, pastinya Kamu serasa mendapatkan bonus waktu puasa saat traveling keliling kota Santiago ini. Biasanya waktu imsak di sini jatuh pada pukul 05.31 pagi dan Kamu akan berbuka pukul 15,00 waktu setempat.
2. Saat Kamu traveling ke Argentina Kamu akan merasakan puasa selama 10 jam setiap harinya
Pada umumnya masyarakat muslim di Argentina menjalani puasa sekitar 10 jam setiap harinya. Di sana, penganut agama muslim sangat sedikit. Sekitar 400 jiwa dari total penduduk seluruhnya. Saat Kamu liburan ke sana rasanya tak ada masalah karena penduduk non muslim di Argentina dinilai punya rasa toleransi dan menghormati ibadah agama lain.
Di Buenos Aires, ibukota Argentina, terdapat sebuah masjid besar yang menjadi pusat studi Islam di Argentina dan negara-negara Amerika Latin. Masjid megah ini dibangun atas bantuan Raja Fahd dari Arab Saudi.
3. Kamu juga akan merasakan puasa yang cepat saat traveling ke negara kangguru ini. Australia punya waktu puasa 11 jam
Siapa yang nggak pengen diajak jalan-jalan ke Australia? Saat semua negara di belahan dunia masuk pada musim panas, maka beda dengan Australia yang masuk ke musim dingin. Itu sebabnya kenapa di Australia hanya punya waktu puasa selama 11 jam setiap harinya.
Nah, kalau Kamu punya rencana liburan ke Australia, Kamu juga bisa menikmati buka puasa di restoran halal di Sydney Road. Kawasan ini juga banyak dihuni oleh imigran dari Timur Tengah yang mayoritas beragama Islam. Tapi buat Kamu yang terbiasa makan nasi, jangan pernah berharap bisa makan sahur dengan nasi ya, karena makan sahur di sana hampir sama seperti menu sarapan yang biasanya menggunakan roti bakar dan susu.
4. Puasa di Afrika Selatan ditempuh dalam waktu 12 jam, selain itu saat buka puasa Kamu juga bisa mencicipi bubur buatan warga lokal yang tersedia hanya di bulan Ramadhan
Dibandingkan dengan Asia, Afrika juga punya waktu puasa yang cukup pendek. Sekitar 12 jam. Umat muslim di Afrika pun tergolong minoritas. Kamu nggak perlu cemas saat liburan ke Afrika Selatan pas bulan puasa, Kamu nggak akan kesulitan kok jika mencari menu buat berbuka dan sahur karena hampir semua restoran cepat saji di sana berlabel halal.
Tantangannya adalah, meski waktu puasa di sana lebih singkat dari pada Indonesia tapi suhu pada cuaca panas di sana mencapai 30 derajat Celcius lho. Menariknya Kamu bisa mencicipu bubur buatan warga lokal yang hanya tersedia di bulan puasa lho. Nggak nyesel lah liburan pas puasa di sana.
5. Mengunjungi Fortaleza di Brazil saat bulan puasa bisa jadi tantangan terbesar dalam travelingmu karena perbedaan waktu puasa yang signifikan
Brazil punya pantai yang sangat indah, aktivitas belanja yang dinamis dan budaya hidupnya membuat Fortaleza layak jadi tempat yang wajib dikujungi saat berada di Brazil. Tapi kalau Kamu datang saat bulan puasa mungkin travelingmu menjadi sebuah tantangan yang besar. Selain itu Negara ini punya waktu berpuasa hampir 13 jam setiap harinya. Mayoritas penduduk di Brazil pun Kristen.













