KORDANEWS – Peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat (AS) berhasil membuat Matahari ‘mini’ untuk meneliti pengaruh medan magnet Matahari terhadap tata surya.
Dilansir dari Cnet, alat yang dinamakan Bola Merah Besar ini memiliki diameter sebesar tiga meter. Sangat kecil dibandingkan Matahari yang memiliki diameter 1,4 juta kilometer.
Sebelumnya, China juga mengumumkan tengah membuat proyek Matahari buatan. Proyek Matahari buatan mereka dinamakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Proyek ini dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang digunakan Matahari dalam menghasilkan energi. Tujuannya, untuk membuat sumber energi ramah lingkungan.
Berbeda dengan peneliti China, AS Matahari mini demi memahami cara kerja medan magnet yang memengaruhi tata surya. Matahari adalah bola plasma yang menjadi pusat tata surya Bima Sakti.
Bentuk Matahari ini seperti otak manusia yang dijejali dengan kabel dan besi. Untuk membuat Bola Merah Besar ini menjadi bola plasma, peneliti memompa gas helium dan mengubahnya menjadi plasma. Gas helium merupakan salah satu kandungan gas di Matahari.
Magnet di tengah bola akan membuat medan magnet. Begitu bola tersebut dialirkan listrik, alat akan secara akurat meniru bagaimana plasma di Matahari dan medan magnet bekerja seperti terjadi di Matahari.













