HeadlineSumsel

Walau Alami Kekeringan Hingga 2 Ribu Hektare, Produksi Padi di Sumsel Tetap Aman

×

Walau Alami Kekeringan Hingga 2 Ribu Hektare, Produksi Padi di Sumsel Tetap Aman

Share this article

 

“Jadi walaupun mengalami kekeringan nantinya tidak akan terdampak terhadap produksi padi. Karena hanya sebagian kecil dari total lahan sawah di Sumsel,” bebernya.

 

 

Selain itu untuk mengantisipasi lahan kering akibat musim kemarau, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel juga terus melakukan antisipasi dengan pembuatan sumur bor sebagai sumber air.

 

 

“Untuk mengatasi itu (kekeringan) kami melakukan mobilisasi alat pompa di daerah yang berpotensi kekeringan dan juga di daerah yang debit sungainya mulai berkurang,” ujar pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hotikultura Provinsi Sumsel, Antoni Alam di Palembang, Kamis (29/8).

 

 

Bukan itu saja, pihaknya pun membimbing petani di Sumsel untuk mengatur pola tanam. Dia menyebut, pada saat cuaca kering, lahan bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berumur pendek. “Ya contohnya seperti cabe, kacang panjang, dan tanaman lainnya,” kata dia.

 

 

Dia menjelaskan, jika secara umum, cuaca kemarau di wilayahnya masih masuk kategori kemarau basah. Artinya hujan masih turun di sebagian besar wilayah, walau intensitasnya tidak terlalu besar.

 

 

“Karena faktor cuaca yang masih hujan dan lahan pertanian kita 50 persennya berada di lahan rawa lebak pasang surut yang sumber airnya melimpah,” ungkap dia.

 

 

Antoni juga menambahkan, sebagian besar lahan pertanian di wilayah rawa lebak saat ini memasuki musim tanam IP300 dan pertumbuhannya juga masih normal. “Airnya masih ada sehingga pertumbuhannya juga baik,” ucap dia.

 

 

Menurut dia, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan berada di dataran rendah. Seperti Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan sebagian wilayah Banyuasin. Tetapi, lanjut dia, di kawasan tersebut saat ini belum memulai tanam padi.

 

 

“Masa tanamnya sekitar bulan Oktober sampai Maret. Ketika hujan sedang turun. Petani-petani di sana saat ini sedang menanam tanaman lain yang bisa dikembangkan di lahan kering seperti cabe,” katanya.

 

 

Antoni menjelaskan, untuk lahan cabe, Sumsel memiliki beberapa zona tanam. Yang mana, kata dia, ada di dataran tinggi seperti di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Pagaralam dan Semendo, Muara Enim. Lalu ada juga di lahan kering seperti di Muba dan Banyuasin.

 

 

“Untuk di lahan kering, petani sudah mulai panen. Sementara di dataran tinggi, masa panennya sudah berakhir. Jadi tidak tetap produktifitas pertanian kita, ”tuturnya. (Ab)

 

 

 

Editor: Jhonny

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *