-Langsung alirkan air dingin (bukan air es) selama kira-kira 20 menit pada kulit yang luka sebelum kulit mulai melepuh. -Air akan mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam lagi.
-Siapkan kain lembut atau kassa yang sudah dibasahi dengan air dingin. Tepukkan kain tersebut pada luka bakar secara perlahan. Hati-hati saat menempelkan kain pada luka karena biasanya luka bakar akan terasa perih menyengat.
-Untuk meregenerasi jaringan kulit dan meredakan nyeri, oleskan salep luka bakar yang bisa Anda beli di apotek pada kulit yang luka. Pilih salep luka bakar yang mengandung bahan-bahan alami seperti rimpang Coptidis (Coptidis rhizome), batang -Phellodendri (Phellodendri chinensis), akar Scutellariae (Scutellariae radix), dan minyak wijen. Bahan-bahan alami tersebut berpotensi membantu menjaga kelembapan pada kulit yang terbakar.
-Jangan biarkan luka bakar Anda terbuka lebar atau terkena gesekan dengan kain atau benda-benda lainnya. Balut luka bakar dengan penutup luka steril (kassa steril) dan pembalut longgar. Anda harus melakukan perawatan luka sehari dua kali hingga luka membaik.
Yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar knalpot atau setrika
Anda mungkin pernah mendengar beberapa cara lain untuk menangani luka bakar knalpot atau setrika. Salah satu cara yang populer adalah mengoleskan odol atau pasta gigi pada luka bakar karena sensasi dinginnya akan meredakan luka. Namun, ternyata cara-cara yang sering Anda dengar belum tentu bisa menyembuhkan luka bakar. Beberapa di antaranya bahkan justru bisa menyebabkan komplikasi dan bahaya bagi kulit. Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar knalpot atau setrika.
1. Mengoleskan odol pada luka bakar
Di Indonesia, biasanya pertolongan pertama yang diberikan jika seseorang tak sengaja menyenggol knalpot adalah membalurkan odol atau pasta gigi pada luka bakar. Ternyata, hal ini seharusnya dihindari. Menurut para ahli di Sanjay Gandhi Post Graduate Institute of Medical Sciences, membalurkan odol justru bisa memperparah luka. Odol mengandung mint dan kalsium yang berisiko memperluas infeksi dan membahayakan jaringan kulit.
2. Mengoleskan mentega pada luka bakar
Untuk mengobati luka bakar, ada juga yang mengoleskan mentega pada luka bakar. Mereka percaya bahwa mengoleskan luka dengan mentega bisa menjaga kulit dari udara dan bakteri penyebab infeksi. Namun, cara ini justru berbahaya karena mentega yang dioleskan pada luka akan menghalangi sirkulasi udara. Akibatnya, suhu panas pun terjebak di dalam dan lapisan kulit akan semakin terbakar.
3. Mengompres luka bakar dengan es batu
Banyak juga yang percaya bahwa metode mengompres luka bakar dengan es batu bisa membantu mendinginkan panas di kulit. Padahal, suhu es batu berkisar pada 0 sampai -4 derajat Celsius. Dengan suhu sedingin ini, peredaran darah justru bisa berhenti. Hal ini bisa menyebabkan radang dingin (frostbite) dan kerusakan pada kulit.
Editor : John.W













