Dalam laporan tersebut, peneliti asal Australia dan Cina mengkaji 135 studi yang membahasa tentang pengobatan alternatif ini antara tahun 1992 sampai 2010. Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa bekam mungkin efektif ketika digabungkan dengan pengobatan lain, seperti akunpunktur atau obat-obatan medis untuk mengatasi berbagai penyakit dan kondisi, seperti:
-Herpes zoster
-Jerawat
-Batuk
-Dispenia
-Hernial lumbal
-Spondylosis serviks
-Kekakuan wajah
Namun, para peneliti tersebut mengakui bahwa dari semua studi yang mereka ulas mengandung tingkat bias yang tinggi. Maka dari itu, para peneliti mengatakan bahwa perlu studi baru yang lebih baik untuk menemukan simpulan dan hasil yang tepat untuk terapi ini.
Meski masih membutuhkan penelitian lanjutan, British Cupping Society juga mengklaim bahwa terapi bekam dapat membantu mengobati:
-Gangguan darah, seperti anemia dan hemofilia
-Penyakit rematik, seperti arthritis dan fibromyalgia
-Kesuburan dan gangguan yang berhubungan dengan ginekologi (kandungan)
-Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat
-Tekanan darah tinggi (hipertensi)
-Migrain
-Kecemasan dan depresi
-Penyumbatan bronkial yang disebabkan alergi dan asma
-Pelebaran pembuluh darah (varises)
-Masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan
–
Meski diklaim menawarkan banyak manfaat kesehatan, terapi ini sebenarnya terbilang kontroversial. Pasalnya, tak sedikit ahli yang menetang terapi bekam sebagai pengobatan alternatif.
Maka dari itu, terlepas dari segala klaim manfaat yang ditawarkan pengobatan alternatif ini, masih dibutuhkan banyak penelitian dengan cakupan yang lebih luas untuk memastikan manfaat yang sebenarnya.
Sebelum melakukan pengobatan alternatif ini, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Apalagi bagi Anda yang mungkin memiliki kondisi medis serius yang membutuhkan perhatian ekstra.
Mewaspadai efek samping bekam
Walau bisa dibilang sebagai pengobatan alami, terapi ini juga bisa menimbulkan efek samping. Salah satu efek samping terapi bekam yang sangat jelas ketara adalah adanya tanda keunguan berbentuk bulat atau memar di kulit.
Memar ini terbentuk dari kapiler (pembuluh darah) yang pecah akibat terhisap atau tersedot oleh cawan panas. Nah, kapiler yang pecah ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk di bawah cawan, sehingga menciptakan bentuk dan warna memar yang khas. Kabar baiknya, efek samping memar ini biasanya akan hilang dalam kurun waktu tiga sampai lima hari setelah pasien selesai melakukan terapi.
Efek samping lainnya yang bisa dirasakan pasien ketika melakukan terapi ini di antaranya:
-Bengkak
-Rasa sakit atau tidak nyaman di area kulit yang ditempatkan cawan
-Kulit sedikit terasa terbakar
-Bekas luka yang tak hilang
-Infeksi kulit
-Apabila cawan dibiarkan terlalu lama di kulit, hal tersebut juga bisa menyebabkan luka lepuh.
Dalam kasus yang serius, pengobatan alternatif ini juga bisa menyebabkan efek samping berat, yaitu perdarahan di dalam tengkorak karena melakukan bekam pada kulit kepala. Sejumlah orang juga ada yang mengalami trombositopenia, keloid, panniculitis, anemia defisiensi besi, dan pigmentasi kulit. Risiko terjadinya infeksi, jaringan parah, dan kehilangan darah juga bisa terjadi karena terlalu sering melakukan bekam basah secara berulang-ulang.
Mengutip dalam laman National Center for Complementary and Integrative Health, pengobatan alternatif ini juga memiliki risiko penularan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan C. Risiko efek samping ini bisa terjadi akibat penggunaan peralatan bekam yang sama pada lebih dari satu orang tanpa melakukan sterilisasi terlebih dahulu antar pasien.
Maka dari itu, sebelum Anda melakukannya, pastikan kalau tempat terapi yang Anda kunjungi sudah terpercaya dan terjamin keamanannya. Pastikan juga kalau terapis yang menangani Anda adalah seorang profesional yang terlatih dan berpengalaman dalam melakukan pengobatan ini.
Ingat, jangan pernah tawar menawar setiap kali melakukan perawatan tertentu untuk mengobati kondisi Anda. Jadi, pertimbangkan segala manfaat serta risiko setiap prosedur yang akan Anda lakukan dengan baik-baik. Pastikan kalau Anda lebih banyak mendapatkan manfaatnya daripada risikonya.
Siapa yang tidak boleh melakukan terapi bekam
British Cupping Society memaparkan bahwa ada beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari terapi ini:
-Wanita yang sedang menstruasi atau sedang hamil
-Orang dengan kanker metastatik (kanker yang menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya)
-Orang yang mengalami patah tulang atau kejang otot
-Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal organ, hemofilia, edema, kelainan darah, dan beberapa jenis penyakit jantung
-Lansia dan anak-anak
Selain itu, orang dengan penyakit diabetes dan sedang menggunakan obat pengencer darah juga harus berhati-hati ketika ingin melakukan terapi ini. Bahkan, sebaiknya Anda tidak mencobanya. Alih-alih mendapatkan manfaat, melakukan pengobatan alternatif ini mungkin justru bisa memperparah kondisi Anda.
Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau terlalu tipis, Anda juga tidak cocok untuk melakukan pengobatan alternatif ini.
Bagian tubuh yang tidak boleh dibekam
Walaupun bekam bisa dilakukan di bagian tubuh mana pun, tapi pengobatan alternatif ini tidak boleh dilakukan pada area yang di mana kulit sedang mengalami kerusakan, iritasi, atau meradang.
Selain itu, pengobatan ini juga tidak boleh dilakukan pada area yang terdapat pembuluh darah arteri, degup nadi, kelenjar getah bening, mata, lubang, atau sedang mengalami patah tulang.
Sebelum bekam, perhatikan ini dulu!
Pengobatan alternatif ini termasuk mudah ditemukan di mana-mana. Namun, jika Anda tergoda untuk melakukannya, pastikan Anda tidak melakukannya disembarang tempat.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan pengobatan ini, di antaranya:
-Pastikan tempat yang Anda datangi sudah terpercaya dan terjamin keamanannya.
-Pastikan terapis yang akan menangani Anda seorang profesional terlatih dan bersertifikat yang sudah berpengalaman dalam melakukan prosedur ini.
-Pastikan alat-alat yang digunakan untuk terapi memiliki kualitas yang baik dan steril. Anda tentu tidak mau ‘kan tertular penyakit dari pasien sebelumnya? Gua mencegah hal tersebut, Anda bis bertanya langsung kepada terapis terkait kemanan alat-alat yang akan Anda gunakan.
Jangan lupa, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari para pasien terdahulu guna memantabkan pilihan Anda. Anda bisa memulainya dengan membaca testimoni para pasien dari forum-forum di internet. Tak hanya itu, Anda juga bisa bertanya pada keluarga, kerabat, teman, yang mungkin pernah atau sedang melakukan pengobatan alternatif ini. Biasanya, saran dan dukungan pemilihan klinik serta terapis yang tepat dari mulut ke mulut lebih baik hasilnya daripada menebak-nebak sendiri.
Ingat, yang alami belum tentu baik untuk Anda. Jadi, sebelum melakukan pengobatan alternatif ini, pastikan Anda sudah menimbang dengan baik segala manfaat dan risikonya.
Editor : Jhon.Wick













