KORDANEWS — Ulak Pandan, (9/12/2021) Pemilihan Kepala Desa yang dilaksanakan Serentak di Kabupaten Lahat sudah dilaksanakan akan tetapi ada yang tidak biasa terhadap pesta demokrasi yang seharusnya menjadi Pesta rakyat untuk menentukan pemimipin di desanya.
Seyogyanya masyarakat berbondong-bondong untuk datang ke TPS akan tetapi sebaliknya masyarakat berbondong-bondong memutuskan untuk tidak datang ke TPS. Dari Data DPT sebanyak 1.999 mata pilih hanya sebanyak 512 orang yang menggunakan hak pilihnya.
Kalau merunut beberapa hari yang lalu Selasa (7/12/2021) sempat ada aksi masa yang tergabung dalam Masyarakat Cinta Demokrasi Bersatu yang menyuarakan agar Pilkades ditunda, karna mereka menganggap keputusan panitia kecamatan sudah tidak sesuai tugas dan wewenangnya, bahkan ada petisi masyarakat yang sudah membubuhkan tanda tangan dan melampirkan KTP sebanyak 1.248 orang.
Dalam aksi tersebutpun Panitia Pilkades Desa dan BPDpun sepakat untuk Menunda Pilkades dengan melaporkan situasi keadaan kalau Pilkades tetap dilanjutkan ke Panitia Kecamatan, tembusan DPMDes, Bupati dan DPRD Akan tetapi, Bupati Lahat melalui Kadis DPMDes, Camat Lahat, Pjs Kades Ulak Pandan menyatakan Pilkades Ulak Pandan tetap dilaksanakan, Apapun alasannya.
Untuk mencegah keributan dan gelombang aksi masa lanjutan dengan Pengawalan dan pengamanan yang ketat dari Pihak Kepolisian dan TNI Pilkades pun tetap dilaksanakan akan tetapi dari ke 4 Calon Kepala Desa hanya memperoleh suara sebanyak 422, suara tidak sah sebanyak 90. Sedangkan Golput sebanyak 1.487 orang.
Ciun, Amat dan Sudarman warga ulak Pandan saat diminta keterangan pewarta menyampaikan bahwa ini pesta demokrasi akan tetapi sangat disesalkan terkesan dipaksakan.
“Bahkan sudah buat capek semua pihak, kasian masyarakat, Panitia, TNI dan Polri sudah berjuang keras untuk mengawal dan mengamankan akan tetapi hasil tak bisa dipaksakan Rakyat Berdaulat dan menentukan sikap, “ujar dia.













