KORDANEWS – Skandal pemalsuan dokumen naturalisasi yang menimpa Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) memasuki babak baru yang semakin memalukan. Dalam laporan Komite Banding FIFA yang baru dirilis, terungkap adanya blunder fatal yang dilakukan salah satu pemain naturalisasi saat diwawancarai, yang menjadi bukti kunci penolakan banding FAM.
Pemain tersebut, yang diidentifikasi sebagai “Pemain 1” (dan dilaporkan merujuk pada Gabriel Felipe Arrocha/Gabriel Palmero), secara tidak sengaja menyebutkan asal-usul neneknya yang bertentangan dengan dokumen resmi yang diajukan oleh FAM.
“Maksud Saya Malaysia, Maaf”
Dalam proses verifikasi dan wawancara dengan Komite Banding FIFA, Arrocha dimintai keterangan mengenai latar belakang keluarganya untuk membuktikan garis keturunan Malaysia, syarat wajib agar ia layak memperkuat Timnas Malaysia.
Blunder tersebut terjadi ketika ia ditanya mengenai tempat lahir kakek dan neneknya:
“Kakek saya lahir di Venezuela dan nenek saya di Spanyol… Maksud saya Malaysia, maaf.”
Kutipan yang dicatat secara rinci oleh Komite Banding FIFA ini menjadi sorotan utama. Respons yang berubah secara tiba-tiba tersebut memperkuat dugaan Komite bahwa sang pemain tidak memiliki pengetahuan yang pasti tentang asal-usul keluarganya, dan bahwa dokumen yang diajukan FAM tentang kelahiran kakek-neneknya di wilayah Malaysia (seperti Melaka atau George Town) tidak autentik.













