KORDANEWS-Sumsel tegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi yang disampaikan pada rapat Koordinasi, Capacity Building, dan High Level Meeting (HLM) Bank Indonesia (BI) Sumsel bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dihadiri kepala daerah dari 17 kabupaten/kota Sumatera Selatan (Sumsel) yang dibuka langsung Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan juga dihadiri Bambang Pramono Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumsel juga Arifin Susanto Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dengan agenda pengamanan pasokan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 serta penguatan digitalisasi transaksi pemerintahan daerah.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memberikan apresiasinya atas sinergi kuat antara pemerintah daerah, BI, OJK, dan dunia usaha yang dinilainya menjadi motor penguatan stabilitas ekonomi Sumsel selama ini.
“Ini bukan sekadar forum seremonial, tetapi ruang membaca data, menilai kondisi, dan menentukan kebijakan yang tepat,” paparnya.
Dikatakannya, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) menjadi kunci ketahanan pangan daerah di tengah potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu produksi dan distribusi.
“Kemandirian pangan adalah jawaban atas risiko inflasi. Jika suplai kuat, harga bisa dijaga,” tegasnya.
Dirinya juga menyoroti kemajuan dan percepatan digitalisasi dalam lima tahun terakhir, pengentasan blank spot hingga keterlibatan siswa SMK yang merakit penguat sinyal menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga inovasi masyarakat.













