KORDANEWS – Banyaknya lumpur dan sampah membuat berkurangnya debit air baku di Sungai Kelingi. Hal tersebut berdampak pada intake atau tempat pompa untuk menyedot sumber air baku milik PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau.
Selain itu, kondisi tersebut dapat berdampak terhadap mesin pompa yang dikhawatirkan rusak dan penditribusian air ke pelanggan levelnya berkurang.
“Tadi pagi kita membersihkan intake dengan manual dari lumpur dan sampah,” kata Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau, Hj Ratna Mahmud melalui Kepala Teknik, Hadi Purwanto.
Menurutnya, pembersihan kemarin itu baru tahap awal. Dan akan dilanjutkan secara permanen. Sehingga pompa penyedot intake dapat ditampung di reservoir, kemudian diolah dan didistribusikan kepelanggan tanpa ada kendala alias pendistribusian mati, tidak mengalir kerumah-rumah pelanggan. Dan setelah dibersihkan, level air naik.
“Kalau tidak dibersihkan, pompa untuk menyedot itu kan tidak sesuai kapasitas. Sekarang 80 liter perdetik, kalau banyak lumpur, jadi 40 liter perdetik. Kan berkurang,” ujarnya.
Lebih lanjut, saat ini pihak PDAM hanya mengandalkan sumber air dari Sungai Kelingi. Sedangkan dua lagi yakni Kasie dan Apor menggunakan sistem gravitasi. Dtambah lagi kedua sumber air tersebut intake baru dilakukan perawatan.
“Kebutuhan kita untuk memenuhi 17 ribu pelanggan. Jadi kita memperhatikan sekali intake kelingi,” terangnya.
Hadi berharap, pasca dilakukan proses pembersihan intake Kelingi oleh pihaknya lewat cara manual, maka pendistribusian air akan lebih bagus lagi dari yang kemarin-kemarin. Disatu sisi, diharapkan pendistribusian air akan lebih kencang.
Editor: Janu













