Home Headline Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrim

Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrim

KORDANEWS—-Pasca Hujan lebat mengguyur Kota Palembang dua hari lalu,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat meminta kepada
masyarakat Palembang termasuk di beberapa wilayah Sumsel untuk waspada
terhadap potensi adanya peningkatan potensi hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo mengungkapkan bahwa saat
ini badai tropis berakhir beberapa hari lalu yang menyebabkan perubahan
pola cuaca yang ditandai melemahnya aktivitas aliran massa udara kering
dari Australia dan menjauh dari wilayah Indonesia.

Adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar Laut Cina Selatan, peningkatan
kelembapan udara yang basah di lapisan atmosfer pada ketinggian sekitar
1500 dan 3000 meter serta belokan arah angin perlambatan kecepatan angin
pada lapisan atmosfer bagian bawah (sekitar 1000 meter) yang mengakibatkan
pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia.

“Kondisi dinamis atmosfer tersebut dapat meningkatkan potensi hujan lebat
disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia,” katanya,
Sabtu (22/9)

Untuk itu, Mulyono mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan
berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah
longsor, banjir bandang, genangan, puting beliung, angin kencang, pohon
tumbang dan jalan licin.

“Dengan kondisi cuaca saat ini kami harap masyarakat waspada terhadap
banjir, tanah longsor puting beliung hingga banjir bandang,” jelasnya.

Adapun beberapa Provinsi di Indonesia yang berpotensi terkena cuaca ekstrim
yakni Aceh, Riau, Kep. Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan,
Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan
Papua.

Sementara itu, Kasi Data dan informasi BMKG Kenten Palembang, Nandang
menjelaskan hujan deras yang menerpa Palembang, disebabkan adanya pengaruh
dari tekanan rendah yang ada di samudera pasifik di dekat Filiphina yang
menyebabkan adanya Belokan dan perlambatan massa udara diatas Pulau
Sumatera. Belokan masa udara diatas Sumatera sekatan sehingga potensi hujan
di kondisi tersebut dapat terjadi.

“Untuk Sumsel awal masuk musim hujan normalnya di bulan Oktober Dasarian 2
dan 3, untuk 2018 awal musim hujan diperkirakan mundur 1 sampai 2 Dasarian,
diperkirakan November 1 dan 2,”jelasnya.

Hal tersebut juga berdasarkan rilis prakiraan awal musim hujan provinsi
Sumsel dari BMKG akan masuk di bulan Oktober Das 3 sampai dengan November
2018. (Ab)

editor : awan

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here