Opini

Para Pemangku

×

Para Pemangku

Share this article

Bisa jadi, dulunya yang tervisual manis-manisnya saja: dilingkari para pemuja, selalu dapat anggukan ‘iya’, bergelimang kelimpahan, menjadi primadona.

Maka posisi para pemangku, alih-alih takut tersebab besarnya amanah yang bakal dipikul, berbondong-bondong mereka mengampu. Berkompetisi saling berebut, merasa seolah mereka mampu. Kini, mereka linglung.

Benarlah ujar Ragnar Lothbrok, legenda Viking yang membawa Great Heathen Army menjadi ketakutan terbesar orang-orang Inggris di akhir abad ke-9 silam. Suatu saat, manusia yang dikenal bar-bar dengan musuhnya tapi penyayang anak ini dalam kebersahajaannya berujar,

“Power is always dangerous. It attracts the worst. And corrupts the best.”

Wallohua’alam. Semoga tidak dengan pemangku disini. Kata teman sebelah saya, tak boleh menyindir apalagi mengkritik para pemangku. Sebab para pemimpin adalah cermin dari rakyatnya.

Mungkin benar. Tapi sepertinya kalimat itu belum selesai. Dengan sistem demokrasi yang kian rumit hari ini, para pemangku bisa jadi cerminan dari, rakyat yang memilihnya.

Maka kalau kau bingung, usah heran. Rakyat yang bingung akan memilih pemangku linglung.

Oleh : Ardiabara Ihsan
Aktivis Sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *