kordanews – Isolasi mandiri yang dilakukan oleh orang dengan hasil positif COVID-19 baiknya dibarengi juga dengan isolasi diri dari media sosial. Hal itu disampaikan oleh Ahli Gizi Masyarakat lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dokter Tan Shot Yen yang juga aktif mengedukasi masyarakat terkait pandemi COVID-19.
“Kalau bisa selain isolasi mandiri secara fisik, ada baiknya orang yang menjalani isolasi mandiri itu juga mengisolasi dirinya dari media sosial,” kata dokter Tan Shot Yen.
Dilansir dari sindonews, Ia menyarankan hal itu agar pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri tidak terpapar terlalu banyak informasi mengenai penyakit yang berasal dari virus SARS-CoV-2 itu.
Terkadang informasi yang beredar di media sosial terkait penanganan COVID-19 justru banyak yang tidak tepat dan bahkan bohong sehingga tentu informasi itu membawa kesalahpahaman dan menurunkan imun tubuh.
Oleh karena itu, pasien COVID-19 yang ingin memahami penanganan COVID-19 saat menjalankan perawatan pribadi di rumah sendiri disarankan hanya menggunakan gawainya untuk menghubungi tenaga medis atau dokter yang bisa dipercaya.
Misalnya dokter dari Puskesmas terdekat atau dokter yang melakukan praktek telemedisin baik lewat aplikasi seperti Halodoc, Alodokter, Good Doctor, SehatQ maupun bisa juga dari layanan telemedisin rumah sakit terdekat.
Hal itu menjaga agar pemberian vitamin atau pun obat yang dikonsumsi pasien isolasi mandiri bisa tepat sasaran dan tidak terjadi kelangkaan stok pada beberapa jenis obat yang kerap direkomendasikan di media sosial.
“Dengan begitu juga kita bisa menjaga kondisi stok obat atau pun vitamin sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti yang terjadi beberapa kali ini,” kata dokter Tan.













