Home Sumsel Sawah Diserang Hama, Petani Di Banyuasin Pasrah Ancaman Gagal Panen

Sawah Diserang Hama, Petani Di Banyuasin Pasrah Ancaman Gagal Panen

Kordanews – Puluhan hektare (Ha) lahan sawah di Desa Perajen Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel), diserang hama Wereng Batang Coklat (WBC), serangga pengisap cairan tumbuhan yang ditakuti petani.

Akibat hama itu, para petani yang bersiap menghadapi musim panen sebentar lagi mengaku pasrah.

“Hamanya banyak menempel di batang padi, dan kejadian ini merata hampir di seluruh sawah yang ada di desa,” ungkap seorang petani padi, Mat Sani.

Mat Sani menjelaskan, serangan hama WBC sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena WBC mengisap dan meninggalkan cairan di batang padi yang membuatnya layu.

“Seharusnya sekitar 2-3 minggu lagi mau panen, tapi tiba-tiba terserang hama hingga batang padinya menjadi layu,” jelas dia.

Mat Sani mengatakan, pihaknya sudah pasrah dengan serangan hama tersebut. Kejadian ini sebenarnya merupakan kejadian pertama di desanya. Berbagai upaya untuk mengatasi WBC sudah dilakukan, mulai dari penyemprotan pestisida maupun obat tradisional lainnya, meski hama masih terus berdatangan.

“Kalau serangannya baru tahun ini. Kami juga kurang tahu jenis hamanya, tapi sulit dibasmi karena jika kita hanya membersihkan di lahan kita saja, hama tersebut akan datang lagi karena di tempat lain tidak dibersihkan,” jelas dia.

Para petani desa Perajen berharap ada upaya dari Dinas Pertanian untuk memberi solusi mengatasi hama. Menurutnya, kondisi ini bisa mengakibatkan para petani merugi. Alhasil untuk menyiapkan penanaman di musim berikutnya akan kesulitan.

“Kami harap ada bantuan. Soalnya kami sudah keluar modal besar hingga hampir panen seperti sekarang ini. Kalau dibiarkan, takutnya seluruh sawah gagal panen,” ungkap dia.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel, Bambang Pramono, membenarkan laporan serangan hama WBC. Kejadian ini tidak hanya di satu lokasi atau desa, melainkan hampir merata di Kecamatan Banyuasin I.

Pihaknya telah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengendalian WBC untuk membantu para petani. Kondisi di lapangan diperparah dengan terancam petani gagal panen.

“Untuk luasan sawah yang terserang WBC mencapai 10 Ha. Rinciannya, 7 Ha mengalami serangan ringan dan 3 Ha intensitas terserang sedang,” jelas dia.

Rata-rata lahan sawah yang diserang hama WBC adalah varietas ketan. Pihaknya telah melakukan upaya untuk mencegah dan mengurangi serangan hama tersebut dengan mengirim pestisida kimia seperti Buprosida sebanyak 30 liter, Lugens sebanyak 10 liter, dan Avidor 10 kilogram.

“Bantuan tersebut merupakan stimulan bagi petani dalam pengendalian OPT WBC. Petani juga dianjurkan waspada terhadap perkembangan OPT dengan melakukan pengamatan bersama petugas POPT setempat,” tutup dia.

Editor : Admin.

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here