KORDANEWS-Pantai panjang yang merupakan objek wisata Bengkulu yang terlihat kotor dan berminyak serta air laut bewarna hitam yang disinyalir karena tumpahan dan abu batubara mendapatkan perhatian Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Independen (K MAKI).
Hal ini disampaikan Deputy K MAKI Ir Feri Kurniawan usai mengunjungi Kota Bengkulu yang masih berada di Pulau Sumatera ini, mengatakan “Dari yang terlihat kondisi pantainya, di khawatirkan akan merusak ekosistem laut dan merusak habitat terumbu karang dalam jangka panjang. Namun anehnya tidak ada perhatian serius dari Pemerintah daerah maupun Pemerintah pusat terkait pencemaran lingkungan yang maha dasyat ini.” jelasnya Selasa (22/03/22) saat ditemui di Diskominfo Palembang.
Dikatakannya, kondisi potensi kerusakan lingkungan ekosistem laut pantai panjang ini, seharusnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah dan Pusat dan segera untuk menghentikan sementara operasional pelabuhan batubara yang telah mencemari Laut Samudera Hindia ini sebelum menjadi potensi bencana nasional dan menjadi perhatian dunia.
Menurutnya, pengusaha tambang batubara berkewajiban untuk membuat stock file ramah lingkungan dan memenuhi standard kelayakan lingkungan hidup atau menghentikan transportasi laut curah dan menggantinya dengan angkutan container.
“Karena tumpahan batubara ini, para nelayan terlihat menjadi pengumpul batubara apung dan mengurangi aktivitas melaut serta tanpa sadar mendukung kerusakan lingkungan hidup maha dasyat ini”. tutupnya (eh)
Editor : admin
