Syamsul juga menuturkan bahwa pada Juli–Agustus 2025, Veni sempat mencoba mengisi database untuk mendaftar PPPK paruh waktu. Namun, saat proses pendaftaran online, namanya tidak muncul di sistem.
“Memang benar beliau mau ikut tes. Tapi saat mengisi aplikasi, otomatis ditolak karena tidak memenuhi syarat. Dari 14 nama guru SMAN 9 yang muncul di sistem, nama Bu Veni tidak ada,” ungkapnya.
Menurut Syamsul, persoalan ini bukanlah bentuk diskriminasi, melainkan terkait mekanisme antrean dan kelengkapan administrasi.
“Ini hanya soal menunggu giliran saja. Saya berharap semua pihak bisa bersabar karena tidak ada maksud untuk menghalangi,” pungkasnya. (Ndik)
Editor : Surya S













