Sport

Merah Putih Terluka: Peringkat FIFA Indonesia Terjun Bebas Usai Ditaklukkan Irak, Kini di Bawah Bayang-Bayang Malaysia

×

Merah Putih Terluka: Peringkat FIFA Indonesia Terjun Bebas Usai Ditaklukkan Irak, Kini di Bawah Bayang-Bayang Malaysia

Share this article

KORDANEWS – Kekalahan pahit harus diterima Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia saat menjamu Irak dalam laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gol tunggal dari Zidane Iqbal pada menit ke-79 tidak hanya memupuskan harapan skuad Garuda untuk melaju lebih jauh di kancah dunia, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada posisi Indonesia di mata sepak bola internasional. Peringkat FIFA Timnas Indonesia merosot tajam, terlempar ke posisi 123 dunia, dan yang lebih menyakitkan, kini berada di bawah rival serumpun, Malaysia.

Dalam perhitungan peringkat FIFA terbaru pasca-pertandingan, Indonesia harus kehilangan 6,53 poin. Sebelum laga kontra Irak, skuad asuhan Patrick Kluivert ini bertengger di peringkat yang lebih baik dengan koleksi 1.151,26 poin. Namun, kekalahan tersebut membuat total poin Indonesia berkurang drastis menjadi 1.144,73. Penurunan ini terasa begitu menyakitkan, terutama karena terjadi di tengah momentum positif yang sedang coba dibangun oleh PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Kondisi ini menjadi ironis ketika melihat posisi Malaysia. “Harimau Malaya” justru menunjukkan tren sebaliknya. Kemenangan meyakinkan 3-0 atas Laos dalam pertandingan persahabatan beberapa waktu lalu memberikan mereka tambahan 6,77 poin. Kini, Malaysia nyaman di peringkat 119 dunia dengan total 1.155,00 poin, unggul cukup signifikan dari Indonesia. Situasi ini menandai kali pertama dalam beberapa waktu terakhir di mana peringkat Indonesia kembali berada di bawah Malaysia, sebuah fakta yang memicu perdebatan hangat di kalangan pecinta sepak bola tanah air.

**Analisis Pertandingan dan Dampaknya**

Pertandingan melawan Irak yang digelar di hadapan puluhan ribu suporter fanatik di Stadion Utama Gelora Bung Karno sebenarnya berjalan cukup seimbang. Timnas Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit dan menciptakan beberapa peluang. Namun, efektivitas dan pengalaman para pemain Irak menjadi pembeda. Gol Zidane Iqbal di menit-menit akhir pertandingan menjadi bukti bahwa level permainan tim-tim papan atas Asia masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.

Kekalahan ini bukan hanya soal peringkat. Kegagalan meraih poin di laga ini juga secara matematis menutup pintu bagi Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 melalui jalur kualifikasi ini. Mimpi untuk melihat Merah Putih berkibar di panggung sepak bola terbesar di dunia itu harus kembali dikubur, setidaknya untuk empat tahun ke depan.

Para pengamat sepak bola nasional menyayangkan hasil ini. Bung Kusnaeni, seorang analis sepak bola senior, menyatakan bahwa konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Timnas Indonesia. “Kita bisa bermain baik melawan tim kuat, tapi seringkali lengah di momen-momen krusial. Ini yang harus segera diperbaiki jika ingin bersaing di level yang lebih tinggi,” ujarnya.

**Perbandingan dengan Malaysia dan Rivalitas Regional**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *