KORDANEWS – Banyaknya keluhan masyarakat terkait tambang ilegal dan angkutan batubara yang sering meresahkan, AKBP Afner Juwono SH SIK MH yang baru saja menjabat Kapolres Muara Enim akan memcoba melakukan tindakan persuasif, seperti melakukan penyuluhan dan pendekatan.
Namun apabila telah dilakukan penyuluhan masih tetap membangkang maka akan dilakukan tindakan tegas melalui jalur hukum.
“Sebab di dalam UU Minerba itu sangat jelas aturan mainnya, kalau masih susah diatur dengan terpaksa kita amankan,” ujar Afner kepada awak media, Sabtu (24/03/2018).
Masih kata Afner, dirinya optimis bahwa masalah ini akan selesai jika semua elemen masyarakat dan pemerintah bersatu dan serius untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Kasus di Muara Enim ini, seperti yang terjadi Kalimantan, kita pelan-pelan memberikan pengertian setelah itu dilakukan tindakan tegas. Jadi pola yang akan kita terapkan adalah mulai menertibkan dari hilir ke hulu, yakni pembeli dan pemodal bukan pekerja untuk menghindari konflik di masyarakat,” lanjutnya.
Sedangkan masalah angkutan batubara, lanjut alumni Akpol angkatan tahun 2000 ini, di dalam UU Minerba juga diatur bahwa angkutan batubara harus melewati jalan khusus.
Dan ini juga terjadi di Kalimantan, setelah semua investor kami dorong untuk melalui jalan batubara akhirnya mereka menerima dan tidak masalah lagi sampai sekarang.
Karena jika masih melalui jalan umum tentu banyak sekali resiko yang dialami oleh masyarakat seperti kecelakaan, jalan rusak, debu, macet dan sebagainya.
Di Kalimantan, saat ini, sudah 100 persen angkutan batubara melalui jalan khusus batubara, dan ini harus dibentuk oleh tim terpadu tingkat Provinsi.
Mengenai angkutan kayu PT TEL, akan kita lihat dahulu kondisi dilapangan dan regulasinya.
“Saya butuh saran dan masukan sebagai data awal memecahkan permasalahan,” pungkas AKBP Afner, (Ari).
Editor : mahardika
