“Jangan andai kata. Ini semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi kalau melihat dari perkembangan terakhir, Gerindra kan sudah mendeklarasikan, sudah meminta. Masak kita berharap, misalkan sudah mendeklarasikan begitu. Ya meskipun demikian, dalam politik sebelum janur kuning melengkung, masih cair, masih ada harapan,” jelas Idrus.
Dia pun menegaskan mengenai kekompakan antarpartai pendukung Jokowi yang tak akan luntur jika duet Jokowi-Prabowo terjadi. Sepanjang di antara partai bersaing secara rasional dan mengedepankan konsep dan program, Idrus menyebut, kekompakan akan tetap terjaga.
“Saya kira nggak ada (perpecahan). Siapa yang mau pecah? Nggak ada. Sepanjang kita bersaing secara kualitatif dan mengedepankan konsep gagasan karya-karya, saya kira nggak ada masalah. Kecuali kita cenderung mengaktifkan hal-hal yang sifatnya primordialistik itu,” ujarnya.
Idrus pun menegaskan Golkar tidak akan mempermasalahkan jika Jokowi dan Prabowo berpasangan di pilpres nanti. “Tidak mungkin kita persoalkan, apalagi Gerindra sudah mendeklarasikan,” tambah dia.
“Tapi kita punya keyakinan bahwa Jokowi dengan prestasi yang ada, peluangnya besar untuk memenangkan lebih dari 60 persen, bahkan kita targetkan sampai 65 persen,” sambung Idrus.
Editor : ardi













