Home Headline Polisi Yang Tewas Dalam Kerusuhan di Mako Brimob Dapat Kenaikan Pangkat Luar...

Polisi Yang Tewas Dalam Kerusuhan di Mako Brimob Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

KORDANEWS – Kerusuhan di rumah tahanan Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (8/5) malam, menyisakan banyak cerita. Sebanyak lima orang anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang tewas mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa atau anumerta.

Pemberian kenaikan pangkat luar biasa anumerta itu diberikan berdasarkan Surat Keputusan Nomor KEP/615/V/2018 tertanggal 9 Mei 2018 yang kemudian salinan surat telagram bernomor STR/264/V/HUM/.1.1./2018 yang diterima wartawan pada Rabu (9/5).

“Telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pengkat luar bisa Anumerta (KPLBA),” demikian bunyi telegram tersebut. Mereka adalah empat orang anggota Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri yakni Inspektur Satu Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Syukron Fadhli, dan Brigadir Satu Wahyu Catur Pamungkas; serta seorang anggota yang berdinas di Polda Metro Jaya, Ajun Inspektur Dua Denny Setiadi.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri M Iqbal mengonfirmasi ada enam orang meninggal pada insinden kericuhan di Markas Komando Brimob, Depok, Selasa (8/5).

Dia menyebut lima orang aparat kepolisian meninggal dan satu orang lainnya adalah tahanan yang melawan petugas.
“Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa ada enam rekan kami gugur dalam peristiwa ini rekan kami lima gugur sudah di RS Kramat Jati dan satu dari mereka terpaksa kita lakukan upaya kepolisian karena melakukan perlawanan kepada petugas dan mengambil senjata petugas,” ujar Iqbal saat ditemui di kawasan sekitar Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5).

Kerusuhan terjadi di kompleks rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (9/5) malam antara aparat dengan narapidana terorisme.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB membuat suasana malam lokasi itu mendadak mencekam.

Rutan Mako Brimob sendiri diketahui sebagai tempat tahanan dengan keamanan tingkat tinggi dengan tiga blok ruang tahanan, yakni blok A, blok B dan blok C.Bentrok aparat dengan narapidana terorisme pada Selasa malam bukan yang pertama terjadi di Mako Brimob. Insiden serupa juga pernah terjadi pada 10 November 2017.

Kericuhan kala itu bermula saat petugas rutan menemukan empat unit telepon seluler milik tahanan kasus terorisme, yakni Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali, usai salat Jumat.

Namun, salah satu tahanan tidak terima dan memancing petugas dengan melontarkan ucapan yang tidak sopan. Hal ini memicu reaksi tahanan dari blok lain. (net)

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here