KORDANEWS – Hoax atau berita bohong kini rupanya menjadi isu hangat terkhusus di India. Ya, akibat kabar hoax yang beredar lewat jejaring sosial WhatsApp, nyawa orang ikut melayang. India sendiri pasar terbesar WhatsApp di dunia, dengan skeitar 200 juta pengguna mengirim satu miliar pesan setiap hari.
Seorang pegawai Google telah dipukuli sampai tewas dalam pengeroyokan baru-baru ini. Hal itu dipicu oleh pesan berantai WhatsApp palsu yang berisi kabar penculikan anak-anak di India.
Dilansir dari DailyMail, Jumat (20/7), Mohammad Azam dikeroyok bersama dengan dua temannya oleh 2.000 orang di distrik Bidar negara bagian Karnataka selatan. Polisi akhirnya menangkap 32 orang karena telah membuat Azam meninggal dunia karena dikira penculik anak-anak yang beredar di pesan berantai.
Teman-teman Azam, termasuk seorang warga negara Qatar, terluka parah dalam pengeroyokan. Tak cuma itu, akibat pesan berantai hoax ini lebih dari 20 orang telah digantung di India setelah dituduh menculik anak-anak dalam dua bulan terakhir.
Polisi mengatakan Azam yang berusia 27 tahun dan temannya kembali ke rumah mereka di kota tetangga Hyderabad setelah mengunjungi seorang teman di Bidar. Dalam perjalanan, mereka berhenti sebentar untuk menawarkan cokelat kepada anak-anak sekolah setempat.
“Salah satu dari mereka membeli cokelat dari Qatar dan mencoba menawarkannya kepada anak-anak sebagai tanda kasih sayang,” ungkap Wakil Kepala Polisi Bidar V. N. Patil.
Tetapi salah satu anak mulai menangis, dan membuat orana-orang tua menuduh Azam dan temannya penculik anak-anak seperti pesan berantai yang tengah tersebar luas. Patil mengatakan ketiga orang itu berhasil melarikan diri tetapi diserang oleh gerombolan yang jauh lebih banyak beberapa mil di depan setelah penduduk setempat menyebarkan berita kalau mereka adalah penculik lewat WhatsApp.
Mobil Azam dan temannya pun terbalik setelah menabrak pembatas jalan yang diletakkan oleh massa yang marah sebelum mereka diseret keluar dari kendaraan. Mereka dipukul dengan tongkat dan batu.













