Beirut – Sebanyak 10 warga sipil tewas terbunuh oleh serangan udara di Atareb, Provinsi Allepo, Suriah bagian utara, Jumat (29/7) waktu setempat. Pelaku serangan udara belum jelas identitasnya.
Sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (30/7/2016), dari 10 warga sipil yang jadi korban itu, lima di antaranya adalah anak-anak.
The Syrian Observatory for Human Rights menyatakan ada tiga serangan yang menargetkan jalan utama dan tengah kota. Mereka mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah karena banyak yang mengalami luka serius.
Atareb adalah kota yang didirikan para pemberontak pemerintahan Suriah. Negara ini memang tengah dikecamuk perang.
Belum jelas betul, siapa gerangan yang melancarkan serangan udara yang mematikan ini, apakah pesawat jet yang melancarkan serangan itu adalah milik Rezim Suriah atau milik sekutu Rusia, masih menyisakan tanda tanya. The Syrian Observatory mengecam serangan ini dan menyebut sebagai “sebuah pembantaian baru” yang mengoyak anak-anak.
Sebelumnya juga dikabarkan, rumah sakit bersalin yang disokong Save the Children di Idlib juga diserang dari udara. Rumah sakit rusak para, dan korban timbul akibat serangan ini. Kabarnya, ada anggota kelompok Jabhat Fateh al-Sham yang ditarget di rumah sakit ini.
Pekan lalu, serangan udara juga menyasar rumah sakit pengganti dan bank donor darah di bagian timur Aleppo Suriah. Serangan bahkan disebut berlangsung selama 24 jam.