Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menilai, pembangunan infrastruktur yang dilakukan selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kurang efisien.
Prabowo pun menilai, sejumlah proyek bahkan tanpa studi kelaikan feasibility study atau FS, yang mengakibatkan banyak proyek tidak efisien berujung pada rugi dan sangat sulit untuk dibayar, ini yang menjadi masalah,
Namun hal tersebut mendapat bantahan dari Capres nomor urut 1 yakni Joko Widodo. Jokowi menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur tanpa Feasibility Study (FS) itu salah besar.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukannya sudah direncanakan lama dan semua ada idenya. Misalnya, LRT Palembang dan MRT Jakarta.
Tapi memang butuh waktu memindahkan budaya dari yang seneng naik mobil sendiri kemudian masuk ke transportasi massal. Bahkan, di negara lain butuh waktu 10 hingga 20 tahun. Sedangkan, di Indonesia baru 4 hingga 6 bulan. (Ab)
Editor : Chandra













