EntertainmentSumsel

Jurusan Favorit yang Tertelan Era Digital

×

Jurusan Favorit yang Tertelan Era Digital

Share this article

Menurutnya, antara pemerintah, pengusaha, perguruan tinggi, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu duduk bersama untuk membahas kualitas sumber daya manusia seperti apa yang dibutuhkan industri ke depan.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ismunandar tak memungkiri bahwa Revolusi Industri 4.0 telah memengaruhi kinerja dan daya tarik banyak prodi di perguruan tinggi di Indonesia.

“Kami sedang melakukan studi dengan lebih baik. Namun, karena perguruan tinggi juga telah merespons hal ini sejak awal, maka prodi-prodi yang ada pun telah menyesuiakan dengan kebutuhan baru,” ucapnya.

Untuk itu, Kemenristekdikti pun telah meminta perguruan tinggi di Tanah Air untuk merespons kondisi saat ini dengan mengintegrasikan tiga literasi baru yakni literasi data, teknologi, dan humaniora.

“Saat ini perguruan tinggi dengan cepat berubah, tanggap dengan kondisi zaman yang ada. Prodi harus selalu relevan. Dalam 2 bulan terakhir pada 2019 ini saja ada 150-an usulan prodi baru. Ini tengah diproses di Dirjen Kelembagaan proses online dan cepat,” katanya.

Dalam mengusulkan prodi baru terdapat tiga hal yang dinilai, yakni kesesuaian dosen, sarana prasarana yang mendukung, dan kurikulum. Proses pengajuan prodi baru membutuhkan waktu 15 hari kerja sampai penerbitan surat keputusan bahwa prodi tersebut telah disetujui.

Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menambahkan, ke depannya industri akan makin banyak membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang menguasai teknologi informasi.

“Ini bukan hanya menutupi kebutuhan dunia industri, melainkan untuk memenuhi perilaku generasi milenial yang berubah di dunia kerja saat ini.”

Oleh sebab itu, Kemenristekdikti mendorong semua perguruan tinggi mengembangkan jurusan di bidang sains dan teknologi khususnya bidang informatika.

Selain itu, sebutnya, teknologi kebencanaan, kemaritiman, pangan dan pertanian, dan nano teknologi juga diperlukan untuk dikembangkan di perguruan-peruguran tinggi Tanah Air. Dengan demikian, perguruan tinggi harus digerakkan untuk terus berinovasi sesuai perkembangan zaman. Jangan sampai perguruan mereka tidak mau berkembang karena asyik dengan dunianya sendiri.

Sebab, tantangan ke depan pada era automasi dan digitalisasi akan bergerak lebih cepat lagi dari yang dibayangkan banyak orang.(Ist)

Editor :J.Wick

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *