Home Peristiwa Sekolah di Sumsel Dilarang Gelar Kegiatan di Luar Kelas, Akibat Asap Makin...

Sekolah di Sumsel Dilarang Gelar Kegiatan di Luar Kelas, Akibat Asap Makin Pekat

KORDANEWS – Menyusul pekatnya kabut segera akibat kebakaran hutan dan lahan (Karthula) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan menggelar sekolah di wilayahnya menggelar kegiatan di luar kelas.

“Ini adalah upaya untuk mencegah agar siswa tidak mengalami masalah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Widodo saat pembagian masker di SMA Negeri 20 Palembang, Kamis (12/9).

Dia menjelaskan, beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait arahan untuk sekolah saat dilindungi Cipta pekat. Namun sampai sekarang, hampir semua SMA di wilayahnya rata-rata masih melakukan kegiatan belajar mengajar dengan jam normal.

“Dari Rabu (11/9), ada 4 sekolah yang mengambil kebijakan memundurkan jam masuk sekolah. Di meminjam, SMA Campur Sari Musi Rawas, SMA Megang Sakti Musi Rawas, SMA Simpang Semambang Musi Rawas, dan SMA I Banyuasin II, ”kata dia.

Selanjutnya, pada Kamis (12/9), SMAN Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir dan SMAN 2 Air Sugihan, Kabupaten OKI juga mengambil kebijakan memundurkan jam masuk belajar. Dia menyebut, sekolah bisa memberikan tenggang waktu masuk sekolah bagi siswa hingga pukul 08.00 WIB, jika memang kabut asap pekat pada pagi hari.

“Ya, karena memang berdasar indikator kualitas udara di bawah pukul 08.00 WIB kualitas udara masih kurang sehat,” ucap dia.

Menurutnya, karena hampir semua sekolah masih menerapkan jam masuk belajar dengan jam normalnya maka pihaknya mengeluarkan kebijakan baru. Dia menyebut, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan langsung untuk semua kepala sekolah untuk meniadakan kegiatan di luar kelas selama kabut terjadi asap ini.

“Karena kabut pekatnya asap ini, saya sudah meminta agar semua kepala sekolah meniadakan dulu sementara keluar dari kelas. Seperti upacara, senam, kegiatan olahraga, kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya, ”ungkapnya.

Hingga kini, lanjut Widodo, sudah cukup banyak sekolah yang telah menyetujui kebijakan meniadakan kegiatan kelas. Ia menyebut, seperti di Musi Banyuasin, menyebut SMAN 1 Lalan, SMAN 2 Lalan, SMA Hijratul Munawaroh, SMA IT Asyafiah, SMA Bina Pratama, SMA PGRI, dan SMA Mahmambul Ikhsan.

“Kita juga harus melakukan edukasi ke sekolah-sekolah untuk mencegahnya karena dapat mencegah penyakit. Kami juga meminta agar setiap guru maupun siswa meng-update informasi mengenai kualitas web di situs web BMKG, ”katanya.

“Jadi, jika memang kualitas udara lebih baik dari sekarang pada saat belajar mengajar, maka sekolah bisa memulangkan siswa tetapi dengan catatan siswa harus belajar mandiri di rumah,” kata dia lagi (Ab)

Editor: Jhonny

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here