KORDANEWS – Harga karet memang belum membaik. Tapi ada sedikit harapan. Sebab, rencananya pemerintah akan melakukan program pembelian karet lokal dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Permana menuturkan, rencananya ini akan segera diterapkan pada 2017 mendatang. “Sekarang sedang dalam proses hitung-hitungan,” kata Permana.
Pembelian karet itu tak hanya dilakukan pemerintah. Namun, juga dilakukan instansi terkait untuk berbagai macam hal. Alhasil, ekspor karet ke luar negeri akan dibatasi.
Sejauh ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, komoditi andalan Sumsel ini dominasi ekspor nonmigas Sumsel sepanjang Januari-Juni. Angkanya mencapai 69,53 persen. “Hingga Juni memang masih didominasi karet,” kata Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah.
Menurutnya, pada Januari-Juni 2015 lalu, ekspor mencapai USD 736,69 juta. Angka itu menurunkan signifikan hingga USD 583,44 juta pada JanuariJuni 2016 ini. Penurunan itu sebenarnya tak hanya terjadi pada komoditi karet, melainkan beberapa komoditi andalan lain seperti Batubara dan Sawit.
Hanya saja, ada sedikit harapan yang terjadi pada Juni ini. Sebab, jika dibandingkan ekspor pada Mei lalu. Ada sedikit kenaikan sebesar USD 12,65 juta. Dimana, pada Mei ekspor hanya USD 99,5 juta sedangkan pada Juni mencapai USD112,18 juta.
“Memang nilai ekspor Juni untuk komoditi nonmigas mengalami peningkatkan USD 17,89 juta dibanding Mei 2016. Hampir semua komoditi alami peningkatan kecuali nilai ekspor komoditi kopi,” tukasnya. (Yda)
editor : ardi
sumber : kordanews.com
