KORDANEWS – Pejabat Amerika Serikat memperingatkan pemerintahan Kepulauan Solomon agar berhati-hati saat menerima janji pinjaman dari Cina.
AS juga mengingatkan Kepulauan Solomon agar tidak memutus hubungan dengan Taiwan.
Duta Besar AS untuk Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu, Catherine Ebert-Gray, mengatakan keputusan yang dibuat negara kepulauan di kawasan Pasifik itu sangat berat dan sangat penting.
“Kami ingin mendorong perdana menteri dan semua rakyat di Kepulauan Solomon dan anggota parlemen agar tidak merasa tertekan untuk membuta keputusan ini. Untuk meminta detil pendanaan, terkait proyek, apakah ini pinjaman atau donasi,” kata Ebert-Gray seperti dilansir Reuters, Kamis, 12 September 2019.
Kepuluan Solomon merupakan bekas protektorat Inggris dan merupakan kepulauan dengan penduduk sekitar 600 ribu orang. Pemerintahan baru negara ini, yang terpilih pada April 2019, menjajaki rencana pemutusan hubungan diplomasi dengan Taiwan sejak pemilu April 2019.
Cina menilai Taiwan merupakan provinsi yang memberontak. Beijing lalu menawarkan bantuan finansial kepada Vanuatu agar mengalihkan dukungan diplomasi ke Cina.
Pemerintah AS telah mengritik Cina karena mendorong negara-negara miskin masuk dalam jebakan utang, terutama lewat pinjaman proyek infrastruktur skala besar.













