KORDANEWS – Menenggak minuman soda yang dingin setelah berolahraga memang terasa sangat menyegarkan. Namun, menurut penelitian terbaru, minum-minuman soda setelah berolahraga dapat memberi dampak pada kesehatan lho, antara lain menyebabkan dehidrasi lebih lanjut dan mengganggu fungsi ginjal. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.
Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang dampak minuman soda pada olahraga, penting untuk mengetahui perbedaan antara minuman soda, minuman ringan, dan minuman berkarbonasi.
Bedanya Minuman Soda, Minuman Berkarbonasi, dan Minuman Ringan
Minuman berkarbonasi adalah minuman dengan kandungan karbon dioksida yang memberikan gelembung dengan sensasi menggigit ketika di dalam mulut. Kebanyakan minuman soda adalah minuman berkarbonasi, tetapi ada juga air yang berkarbonasi seperti mineral sparkling water. Mineral sparkling water biasanya tidak memiliki tambahan gula atau sirup dan tidak jauh berbeda dari minum air biasa.
Sedangkan minuman soda dan minuman ringan, mencakup minuman yang mengandung karbonasi dengan tambahan gula, pewarna, atau sirup. Beberapa minuman ringan mengandung banyak tambahan lainnya, seperti kafein atau pengawet. Biasanya, minuman ringan mengandung gula dan kalori yang tinggi yang mungkin terasa lebih mengenyangkan daripada minum air biasa. Tidak seperti minum air biasa atau air putih bersoda, minum-minuman ringan yang mengandung gula setelah berolahraga dapat memberikan lebih banyak dampak negatif pada kesehatan.
Dampak Minuman Soda pada Ginjal
Minuman ringan bersoda sudah diketahui banyak orang dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Namun, sebuah studi baru-baru ini menambahkan daftar risiko kesehatan baru akibat mengonsumsi minuman tersebut.
Para peneliti dari Universitas di Buffalo di New York baru-baru ini menemukan dampak minuman ringan terhadap kesehatan ginjal ketika dikonsumsi selama dan setelah aktivitas fisik. Temuan mereka tersebut telah dipublikasikan di American Journal of Physiology – Regulatory, Integrative, and Comparative Physiology.
Jadi, ketika kamu berolahraga di lingkungan yang panas, darah yang mengalir melalui ginjal akan berkurang untuk membantu mengatur tekanan darah dan menghemat air. Kondisi ini adalah respons normal dan tidak berbahaya. Namun, dalam pengaturan klinis, aliran darah ke ginjal yang menurun sangat drastis dapat menyebabkan cedera ginjal akut, karena pasokan oksigen ke jaringan juga mengalami penurunan.
Studi tersebut menunjukkan bahwa olahraga, khususnya yang dilakukan saat suhu udara tinggi, dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera ginjal akut. Pada saat yang sama, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman soda berfruktosa tinggi dapat meningkatkan risiko cedera ginjal akut pada tikus yang mengalami dehidrasi.
Setelah latihan yang intens, banyak orang sering minum minuman soda. Begitu juga dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan fisik di lingkungan yang panas, mereka juga punya kebiasaan minum-minuman soda. Namun, melalui dua penemuan tersebut, para penulis penelitian ingin mengungkapkan bahwa perilaku tersebut dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan ginjal.













