Kordanews – Personel Polres Ogan Komering Ilir (OKI) yang sedang melaksanakan piket penjagaan dan fungsi kaget dengan kedatangan sebuah mobil Honda Mobilio warna putih yang menabrak pagar dan masuk ke dalaman mapolres, Minggu (29/06), sekitar pukul 02.30 WIB.
Mobil yang dikemudikan pelaku
Tidak sampai di situ, seorang pria keluar dari dalam mobil dan langsung mendatangi serta menyerang petugas piket dengan senjata tajam. Akibatnya satu polisi terluka. Namun drama penyerangan tersebut akhirnya terhenti setelah polisi memberikan tindakan tegas dan terukur .
Pelaku tewas setelah ditembus timah panas polisi. Pelaku diketahui bernama Indar Oktomi (35), warga Desa Mangunjaya Kecamatan SP Padang Kabupaten OKI.
Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy SH SIK MM mengatakan, peristiwa ini bermula ketika pelaku dengan menggunakan mobil Honda Mobilio warna putih dengan nomor polisi BG 1088 KD mengarah ke Mapolres OKI, kemudian menabrak gerbang depan sebelah kiri. Lalu setelah pagar gerbang roboh, mobil pelaku masuk dan mengarah keparkiran di bagian belakang.
Setelah itu pelaku langsung keluar dari dalam mobil dengan membawa sebuah senjata tajam jenis gancu (alat untuk memeriksa beras).
Pelaku kemudian berteriak “mano polisi”, lalu pelaku berjalan ke arah depan dan bertemu dengan Aipda M Nur. Petugas sempat bertanya apa maksudnya, tanpa banyak bicara pelaku lalu menyerang dan menusuk petugas dengan menggunakan gancu.
“Saat itu petugas piket penjagaan juga langsung membunyikan alarm steling, dan petugas yang diserang menggunakan rompi sehingga tidak mengalami luka tusuk di bagian badan, namun luka luka ditangan dengan 12 jahitan.” katanya.
Setelah bergulat dengan petugas pelaku mencoba lari dan diberikan tindakan tegas di bagian kaki, pelaku ini masuk kembali kedalam mobil dan untuk mengambil sesuatu. Namun saat itu pelaku berhasil diamankan.
Setelah pelaku berhasil diamankan lalu dibawa ke RSUD Kayuagung bersama dengan anggota yang mengalami luka tusuk, namun nyawa pelaku tidak tertolong.
Menurut Kapolres, motif sementara dugaan pelaku ini melakukan aksinya diduga karena depresi, hal ini berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak keluarga pelaku.
“Pelaku ini baru keluar dari penjara lantaran terlibat kasus penganiayaan,” katanya.
Editor : Chandra.