Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, yang menjadi fokus dalam pembangunan infrastruktur transportasi utamanya di kota-kota besar yakni adanya konektivitas, intergrasi antar moda dan antar transportasi, serta modernisasi transportasi itu sendiri. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai LRT di kantor kepresidenan, Rabu (8/6).
Presiden Jokowi menjelaskan, yang dimaksud konektivitas adalah antar daerah, antar wilayah bisa terhubung dan mendorong pergerakan ekonomi bisa lebih efisien, menurunkan biaya-biaya logistik, biaya-biaya transportasi sehingga daya saing menjadi lebih baik.
Menurutnya, penentuan Trase harus bisa menggabungkan, mengintegrasikan antar moda-moda transportasi yang sudah ada. Seperti MRT (Mass Rapid Transport) di Jakarta dan LRT (Light Rail Train) di Palembang Provinsi Sumsel.
“Ini penting sekali, kalau bisa sambung antara pesawat, dengan kereta api, dengan LRT (Light Rail Train), dengan MRT (Mass Rapid Transport) misalnya di Jakarta, dengan bus, dengan pelabuhan itu akan sangat lebih baik, harus dipastikan ini sudah dimasukkan dalam perencanaanya,” Ungkapnya
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, yang berkaitan dengan modernisasi sarana dan prasarana transportasi yang harus dilakukan yakni dengan membangun bandara, pelabuhan, stasiun yang semakin modern dengan kapasitas sesuai yang diinginkan oleh masyarakat, baik pengguna maupun rakyat yang menggunakan.
“Berkaitan dengan terminal, dermaga, dengan run way, yang harus diperlebar harus diperpanjang, moderenisasi ini menyangkut semuanya, baik yang berkaitan dengan kereta api, dengan bus, dengan kapal laut demi kenyamanan dan keamanan penumpang,” jelas Presiden.
Sementara, Menanggapi Terkait LRT di Palembang, Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang turut hadir pada rapat tersebut mengungkapkan, LRT di Palembang Provinsi Sumsel akan selesai Juni 2018 mendatang. Transportasi massal ini sudah melewati progres yang terbilang cepat, sudah mencapai 8 persen, sementara di akhir 2016 ditarget bisa tercapai 37 persen untuk pembangunan struktur bawah LRT.
Alex Noerdin meyakini, akhir tahun target yang diberikan akan tercapai. Meski menggunakan dana APBN namun Pemerintah Provinsi Sumsel tak hanya diam dan menikmati pembangunan.
“persentase 8 persen sudah terbilang luar biasa cepat, sebab Perpres No 116 tahun 2015 tentang penugasan LRT kepada PT Waskita Karya (Persero) baru diamanahkan pada 20 Oktober 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo, Ini luar biasa, nampak di sepanjang Bandara SMB II Palembang hingga Jakabaring sudah berdiri tegak puluhan tiang penyanggah LRT ini,” Pungkas Alex.
Rapat terbatas ini membahas mengenai pembangunan LRT yang berada di Palembang, Bandung dan Jabodetabek. Ini merupakan yang keenam kalinya dilakukan. rapat terbatas dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Ignasius Jonan, Menkumham Yasonna Laoly. Selain itu, turut dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (RD)