Home Headline Moda Tranportasi Air di Palembang Kian Merosot, Ternyata Ini Penyebabnya

Moda Tranportasi Air di Palembang Kian Merosot, Ternyata Ini Penyebabnya

KORDANEWS – Seiring perkembangan zaman tranportasi air di Palembang terus termakan oleh zaman. Bahkan, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang penyusutan yakni sekitar 3 hingga 5 persen.

Dahulu kala tranportasi air menjadi idola di Kota Palembang. Betapa tidak, transportasi air menjadi alternatif untuk menyebrangi dua daerah dari Seberang Ilir ke Seberang Ulu begitupun sebaliknya.

Kepala Bidang Hubungan Laut, Angkutan Sungai dan Penyebrangan (ASDP) Dishub Palembang, Syarifuddin mengatakan berdasarkan data yang tercatat di Dishub Palembang total transportasi air yakni sekitar 500 kapal.

Dengan rincian, getek dalam kota untuk menyebrang yakni sekitar 200 hingga 250 kapal. Kemudian, Jukung untuk menyebrangi dari Kota ke Kabupaten yakni sebanyak 80 hingga 100 kapal. Sedangkan, Speedboat yakni mencapau 150
kapal.

“Ini yang terdata di kami tapi ada juga yang terdata di kabupaten/kota lainnya di Sumsel,” katanya, Selasa (4/12).

Ia mengaku jumlah tersebut cenderung berkurang, dimana setiap tahunnya penyusutan yakni sekitar 3 hingga 5 persen.
Hal ini dikarenakan kondisi kapal, serta banyaknya jalan yang dibangun sehingga banyak masyarakat pun lebih memilih menggunakan akses darat dibandingkan Sungai. Meskipun memang beberapa masyarakat tetap menggunakan transportasi air.

“Kalau dulu kan tidak ada jalur darat jadi mayoritas menggunakan jalur air. Kalau sekarang ini terbagi ada lewat darat ada juga lewat laut,” terangnya.

Begitu juga untuk transportasi air yang besar. Saat ini, kapal besar sudah tidak bisa lagi karena memang terjadinya pendangkalan serta kondisi Ampera. Pada waktu dulu Ampera bisa diangkat sehingga kapal besar pun dapat masuk.

Namun, sekarang sudah tidak bisa sehingga kapal besar yang lewat hanya kapal tongkang pembawa batubara.

Meskipun begitu, terkadang ada juga kapal penumpang yang tetap lewat tapi tidak besar atau dalam skala kecil.

Terkait kondisi cuaca yang ekstrim dirinya mengimbau agar setiap transportasi air di Sungai Musi terus waspada dan hindari berlayar dimalam hari.

“Kami juga mengimbau untuk melengkapi alat keselamatan seperti jaket pelampung, sirine, racun api, dan lain sebagainya,” tutupnya. (Ab)

Editor : Chandra Baturajo

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here