Home Sumsel Pekan Ini, Jembatan Bailey Desa Pengentaan di Fungsionalkan

Pekan Ini, Jembatan Bailey Desa Pengentaan di Fungsionalkan

KORDANEWS — Pemasangan jembatan Bailey atau sementara di Desa Pengentaan, dan Desa Geramat Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini mencapai progres 80 persen.

 

 

 

Saat ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel terus mengkebut perampungan pemasangan Jembatan Bailey. Apalagi ditargetkan Jembatan akan kembali menghubungkan desa dua tersebut di dalam waktu sepekan.

 

 

 

“Kita sudah mengerjakan bagian sisi hilir yang sudah terhubung. Sore ini lantai jembatan sudah selesai. Untuk segi struktur jembatan tinggal pemasangan saja,” ujar, Kabid Jembatan PUBM – TR Sumsel, Muhammad Afandi, Kamis (27/2).

 

 

 

Selain itu pihaknya tengah membangun Oprid (timbunan penahanan jembatan) di sisi
hilir dan hulu agar jembatan sementara tersebut dapat dilalui. Pembangunan dua sisi oprid diprediksi akan selesai dalam waktu satu minggu.

 

 

 

“Kita juga mengantisipasi jika terjadi banjir bandang kembali jembatan akan kuat menahan beban karena kita tinggikan sekitar 1,2 meter jadi tidak akan terdampak dan jembatan aman,” jelas dia.

 

 

 

 

Sedangkan untuk jembatan permanen, pihak PUBM-TR tengah melakukan perampungan desain sebelum dilakukan tender paling lama Mei mendatang. Total anggaran untuk jembatan tersebut berkisar Rp20 miliar dari APBD Sumsel.

 

 

 

 

Jembatan baru itu nantinya berjarak 100 meter dari jembatan lama yang roboh diterjang banjir, dengan dua bentang sepanjang 80 meter di mana satu bentang berukuran 30 meter dan 50 meter. Sedangkan jembatan lama yang roboh hanya memiliki bentang 35 meter.

 

 

 

“Untuk jembatan permanen kita kebut di tahun ini. Apa lagi jembatan Mulak Ulu ini akan naik tipe dari B ke tipe A. Semuanya menggunakan uang APBD,” tandas dia

 

 

 

Sementara itu, Kepala Desa Pengentaan, Dadi Aprizon, mengatakan dua bulan masyarakat di desa tersebut hidup tanpa jembatan yang membuat mereka tidak dapat mencapai ibu kota Kabupaten Seganti Setungguan itu.

 

 

 

“Akibat jembatan ambruk kami kesulitan, bahkan masyarakat mau ke Lahat harus berputar arah dengan jalur ke Muaraenim yang ditempuh harus dengan waktu enam jam, sedangkan jika ada jembatan kami hanya butuh waktu satu jam,” ungkap Kamis (27/8).

 

 

 

Untuk menunjang aktivitas warga terutama yang menggunakan roda dua, terpaksa pihaknya membuat jembatan darurat dari kayu dengan menyambungkan jembatan sebelumnya.

 

 

 

 

“Dengan gerak cepatnya bapak Gubernur Sumsel dipasangkan jembatan Bailey, warga disini tidak jauh lagi untuk menuju ke lahat. Kami ucapkan terimakasih, “tutupnya. (Ab)

 

 

 

 

 

 

Editor : Jhonny

Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here