Home Ekonomi BI Sumsel Ajak Wartawan Untuk Capacity Building di Bandung

BI Sumsel Ajak Wartawan Untuk Capacity Building di Bandung

KORDANEWS-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengajak wartawan ekonomi dan bisnis Sumatera Selatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Capacity Building di Kota Bandung, pada hari Rabu-Jum’at tanggal 21-23 Februari 2024 lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para jurnalis mengenai isu-isu ekonomi terkini seperti perkembangan inflasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Produk Domestik Bruto (PDB), hingga kebijakan sistem pembayaran baik di tingkat regional maupun nasional.
Hal ini disampaikan Ricky P. Gozali, selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, bahwa komunikasi kebijakan merupakan salah satu kebijakan utama di Bank Indonesia karena memiliki pengaruh terhadap ekspektasi masyarakat terkait kondisi ekonomi ke depan.
“Oleh karena itu, rekan-rekan jurnalis memiliki peran yang sangat penting sehingga Bank Indonesia dapat menjalankan tugasnya dengan baik yakni menyampaikan informasi dan kebijakan terkini kepada masyarakat”, tambah Ricky.
Dikatakannya, media dianggap sebagai ujung tombak dalam mendistribusikan pemahaman mengenai kebijakan Bank Indonesia. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi yang efektif antara Bank Indonesia dan media sangatlah krusial agar informasi yang diterima dapat tersampaikan dan dipahami dengan jelas oleh masyarakat, serta mampu disinergikan dengan baik oleh para pemangku kepentingan.
Dalam rangkaian kegiatan ini, para jurnalis diberikan materi terkait perkembangan ekonomi, inflasi dan sistem pembayaran terkini dari narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya.
Ekonom Senior Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Indriani Karlina, menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia tahun 2023 tercatat tumbuh positif sebesar 5,05% (yoy), lebih baik dari prakiraan. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik ini diprakirakan akan berlanjut pada tahun 2024 dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) seiring dengan membaiknya ekspor dan tetap baiknya permintaan domestik. Sementara itu, inflasi Januari 2024 tercatat sebesar 2,57% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya sebesr 2,61% (yoy). Tingkat inflasi nasional ini masih berada dalam kisaran target inflasi 2024 sebesar 2,5 ± 1%. Sejalan dengan nasional, ekonomi Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2023 tumbuh positif sebesar 5,08% (yoy).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, M. Latif, menyebut pertumbuhan ini didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang baik. Di tahun 2024 ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,9-5,7% (yoy) seiring dengan penyelesaian pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dan pemilihan umum. Di sisi lain, inflasi Sumatera Selatan pada Januari 2024 cenderung lebih tinggi dari inflasi nasional yakni sebesar 3,35% (yoy). Inflasi ini utamanya disumbang oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, dan beras. Meskipun masih berada dalam sasaran inflasi nasional, namun kondisi ini perlu diwaspadai. Oleh karenanya TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K: Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan turut didorong oleh perubahan yang dihasilkan dari revolusi digital dalam sistem pembayaran.
Ekonom Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Fathahillah Dipanegara Wicaksana, pada kesempatan tersebut turut memaparkan berbagai akselerasi inovasi digital pada sistem pembayaran nasional yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia di hadapan 25 (dua puluh lima) jurnalis ekonomi dan bisnis di Sumatera Selatan yang hadir pada kegiatan capacity building tersebut. Di Sumatera Selatan (Sumsel), revolusi digital ini disambut positif oleh masyarakat tercermin dari jumlah pengguna QRIS Sumsel yang mencapai angka 1.301.999 hingga Desember 20233, atau terjadi penambahan sebanyak 510.361 pengguna baru sepanjang tahun 2023. Selain itu, jumlah merchant QRIS juga meningkat menjadi 780.886 merchant, dengan penambahan sebesar 163.005 merchant selama tahun 2023. Sejalan dengan pertumbuhan pengguna dan pedagang tersebut, volume transaksi QRIS sepanjang tahun 2023 mencapai angka 21.493.649, yang melebihi target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 160%. Selain akseptansi QRIS, tingkat elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Sumsel juga menunjukkan kinerja yang positif. Pada tahun 2023, seluruh Pemerintah Daerah di Sumatera Selatan berhasil memperoleh klasifikasi sebagai Pemerintah Daerah Digital, meningkat dari sebelumnya di tahun 2022 hanya 13 kabupaten/kota yang terklasifikasi digital.
Selain pemaparan materi di kelas, para peserta jurnalis juga diajak untuk melakukan studi banding ke beberapa destinasi wisata Kota Bandung seperti mencoba moda transportasi kereta cepat Whoosh, mengunjungi objek wisata terapung Floating Market, hingga menyaksikan penampilan kesenian daerah di Saung Angklung Udjo. Kegiatan capacity building ini dihapkan tidak hanya menambah wawasan para jurnalis terkait  perkembangan konomi terkini, namun juga dapat memberikan inspirasi untuk menulis masukan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam pengembangan sektor pariwisata di Sumatera Selatan, terutama di kota Palembang.
“Dalam pengembangan sektor pariwisata kita dapat mengacu pada strategi 3A 2P yang meliputi Akses, Atraksi, Amenitas, Promosi dan Pelaku Pariwisata. Saya rasa Bandung mampu mengembangkan kelima komponen dengan baik. Kami berharap dengan hadirnya rekan-rekan di sini, Sumsel dapat mengadopsi strategi-strategi tersebut untuk peningkatan sektor pariwisata Sumsel yang tidak kalah potensial”, jelas Ricky dalam sambutan nya pada pembukaan kegiatan Capacity Building Wartawan Ekonomi dan Bisnis Sumatera Selatan tahun 2024. (eh)

Editor : Admin
Tirto.ID
Loading...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here