KORDANEWS — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto, melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Bengkalis, Riau. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kelancaran operasional sektor energi strategis, khususnya dalam meningkatkan produksi minyak nasional.
Dalam kunjungannya, Menteri Bahlil menegaskan pentingnya menjaga ketahanan dan kedaulatan energi nasional, sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia mengapresiasi kinerja PHR yang telah menerapkan teknologi mutakhir, khususnya metode Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui steamflood, sebagai langkah strategis untuk menggenjot produksi minyak.
“Di sini adalah salah satu pusat sumber minyak andalan PHR. Target lifting (produksi siap jual) kita harus terus meningkat untuk menjaga marwah dan kedaulatan negara dalam konteks energi. Ini bukan sekadar urusan bisnis, tapi juga bentuk pengabdian kita kepada Ibu Pertiwi,” tegas Bahlil di hadapan para pekerja PHR.
Sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan energi, Bahlil memastikan pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada PHR. Menurutnya, Pertamina memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mengelola lifting nasional, di mana 25-30% berasal dari WK Rokan.
“Saya yakin Pertamina mampu menjalankan tugas ini. Semangat terus, karena Ibu Pertiwi menanti pengabdian kita dalam menjaga energi bangsa. Kita harus bekerja bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan Indonesia,” tambah Bahlil dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian PHR dalam mengoptimalkan potensi WK Rokan. Injeksi uap perdana di Lapangan North Duri Development Area 14 (NDD A14) menjadi tonggak penting di awal 2025 dalam meningkatkan produksi nasional.
“Ini kabar baik bagi industri hulu migas Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dan perusahaan untuk memperpanjang usia produksi lapangan minyak di Indonesia. Kami berharap metode ini terus berjalan lancar dengan mengedepankan keselamatan kerja dan kinerja andal,” ujar Djoko.
SKK Migas juga telah menyetujui Plan of Development (POD) untuk proyek steamflood di Lapangan Rantaubais Tahap-1, sebagai bagian dari upaya strategis mendukung ketahanan energi nasional.
PHR bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona Rokan. Pada Januari 2025, PHR berhasil melaksanakan Put On Injection (POI) pertama untuk proyek EOR steamflood di lapangan NDD A14, jauh lebih cepat dari target semula yang direncanakan pada Mei 2025.
Keberhasilan ini memungkinkan PHR mempercepat proses injeksi pada sumur-sumur berikutnya, dengan target menyelesaikan seluruh 15 sumur injector/pattern pada akhir Juni 2025.
Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.
“Proyek NDD A14 ini adalah hasil kerja keras seluruh tim PHR yang terus berinovasi untuk meningkatkan produksi. Kami berharap proyek steamflood ini memberikan dampak positif yang signifikan dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Ruby.
Proyek steamflood di lapangan NDD A14 merupakan bagian dari strategi PHR dalam mengoptimalkan potensi reservoir minyak di Blok Rokan. Teknologi EOR dengan injeksi uap bertujuan untuk mengurangi viskositas minyak, sehingga aliran minyak menjadi lebih mudah dan meningkatkan efisiensi produksi.
Adapun pengembangan NDD A14 Stage-1 meliputi:
68 sumur: terdiri dari 47 sumur produksi, 15 sumur steam injector, dan 6 sumur observasi
Estimasi cadangan minyak: mencapai 6,74 juta barel (MMBO)
Keberhasilan PHR dalam mengimplementasikan proyek EOR steamflood di WK Rokan menandai era baru dalam pengelolaan energi nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sinergi kuat bersama SKK Migas, diharapkan produksi minyak nasional semakin meningkat, memperkuat ketahanan energi, dan mengurangi ketergantungan pada impor.
“Inilah bentuk nyata pengabdian kita untuk bangsa. Energi bukan hanya soal produksi, tapi juga tentang menjaga masa depan Indonesia,” pungkas Menteri Bahlil, menutup kunjungannya dengan penuh optimisme.